1Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Lamongan, Jl. Plalangan, Plosowahyu, Lamongan 62218, Indonesia, Indonesia
2Program Studi S1 Biologi, Fakultas Sains Teknologi dan Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jl. Plalangan, Plosowahyu, Lamongan 62218, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{BAF13560, author = {Lilis Maghfuroh and Putri Ayu Setyowati and Rofiatun Solekha and Khoirin Nisa and Nynda Ayu Savitri}, title = {Efek Proteksi Ekstrak Cymbopogon nardus pada Histologi Testis Mencit (Mus musculus) Setelah Induksi Timbal Asetat}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {7}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Cymbopogon nardus; timbal asetat; testis; reactive oxygen species; sel spermatogenik}, abstract = { Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perlindungan ekstrak serai wangi Cymbopogon nardus ( C. nardus ) terhadap induksi timbal asetat. Sebanyak 25 mencit jantan strain BALB/C secara acak dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya mendapat injeksi sub cutan Na-CMC 0,5% selama 30 hari ; kontrol positif diinjeksi sub cutan timbal asetat sebanyak 7 mg/kg bb selama 5 hari; P1, P2, dan P3 secara berturut-turut diinjeksi sub cutan timbal asetat 7 mg/kg bb selama 5 hari kemudian dilanjutkan dengan injeksi ekstrak C. nardus sebanyak 25, 50, dan 100 mg/kg bb selama 25 hari. Pada akhir penelitian semua mencit dikorbankan dan dilakukan koleksi testis. Jaringan testis diproses menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sel spermatogonia, sel spermatosit, dan sel spermatid serta diameter tubulus seminiferus dibandingkan dengan kelompok positif. Dosis optimal yang paling mampu memperbaiki kerusakan jaringan testis yaitu 25 mg/kg bb. This study aimed to determine the protective effect of Cymbopogon nardus ( C. nardus ) extract against lead acetate exposure. A total of 25 male mice BALB/C were randomly divided into five groups. The negative control group only received 0.5% Na-CMC subcutaneously for 30 days; positive control was given 7 mg/kg bw of lead acetate subcutaneously for 5 days; P1, P2, and P3 were sequentially injected with 7 mg/kg bw subcutaneously for 5 days followed by injection of 25, 50, and 100 mg/kg bw of C. nardus extract for 25 days. At the end of the study all mice were sacrificed and testes were collected. Testicular tissue using Hematoxylin-Eosin staining. The results showed that there was an increase in spermatogonia cells, spermatocytes, and spermatid cells as well as the diameter of the seminiferous tubules compared to the positive group. The optimal dose most capable of repairing testicular tissue damage was 25 mg/kg bw. }, issn = {2541-0083}, pages = {20--26} doi = {10.14710/baf.7.1.2022.20-26}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/13560} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perlindungan ekstrak serai wangi Cymbopogon nardus (C. nardus) terhadap induksi timbal asetat. Sebanyak 25 mencit jantan strain BALB/C secara acak dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya mendapat injeksi sub cutan Na-CMC 0,5% selama 30 hari ; kontrol positif diinjeksi sub cutan timbal asetat sebanyak 7 mg/kg bb selama 5 hari; P1, P2, dan P3 secara berturut-turut diinjeksi sub cutan timbal asetat 7 mg/kg bb selama 5 hari kemudian dilanjutkan dengan injeksi ekstrak C. nardus sebanyak 25, 50, dan 100 mg/kg bb selama 25 hari. Pada akhir penelitian semua mencit dikorbankan dan dilakukan koleksi testis. Jaringan testis diproses menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sel spermatogonia, sel spermatosit, dan sel spermatid serta diameter tubulus seminiferus dibandingkan dengan kelompok positif. Dosis optimal yang paling mampu memperbaiki kerusakan jaringan testis yaitu 25 mg/kg bb.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University