Records Center: Kajian antara Teori dan Kebijakan

Tri Handayani

Abstract


Records Center merupakan bagian dari program pengelolaan arsip inaktif. Keberadaan records center diperlukan untuk menjaga ketahanan informasi berbasis arsip.  Arsip inaktif disimpan di records center tidak dalam jangka waktu yang lama. Meskipun nilai guna informasi yang direkam di dalam arsip inaktif sudah menurun, tetapi sewaktu-waktu mereka masih akan diakses sebagai pendukung pelaksanaan kerja penciptanya. Dengan pertimbangan tersebut, maka arsip inaktif diolah dan disimpan di records center. Selain itu ruang yang semula digunakan untuk menyimpan arsip tersebut dapat digunakan untuk menyimpan arsip aktif yang baru diciptakan. Merujuk pada pemaparan yang disampaikan secara teoritis dari literatur yang ditulis oleh Betty R Ricks dkk, Mary E. Robek dkk, Jay Kennedy dkk diketahui, bahwa pada prinsipnya mereka memiliki pemikiran yang relatif sama terhadap fungsi records center khususnya dalam kajian ini terkait dengan tata ruang records center. Sementara itu pemerintah melalui Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2000 tentang Standar Minimal Gedung dan Ruang Penyimpanan Arsip Inaktiftelah memberikan pedoman tentang standar minimal suatu records center. Tujuan dari penelitian ini adalah agar masyarakat luas tentang records center. Penelitian ini menggunakan pendekatan kearsipan, dan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Betty R Ricks dkk, Mary E. Robek dkk, Jay Kennedy dkk memiliki pemikiran yang relatif sama tentang records center. Menurut mereka bangunan records center perlu dibagi menjadi dua  fungsi. Fungsi pertama untuk mengolah arsip inaktif, dan fungsi kedua adalah untuk menyimpan arsip inaktif.      


Keywords


gedung; record; records center; standar; ruang simpan; arsip inaktif

Full Text: PDF

DOI: 10.14710/anuva.4.4.583-594