Modal Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Rasa Percaya Diri bagi Narapidana untuk Kembali Berbaur dengan Masyarkat
Abstract
Modal sosial merupakan kemampuan yang diperlukan dan kemudian dikembangkan oleh individu atau kelompok sebagai modal untuk berosialisasi dengan masyarakat. Maka dari itu, sebagai seseorang yang akan kembali bermasyarakat, modal sosial dibutuhkan juga oleh narapidana. Perpustakaan sebagai salah satu sarana pendukung di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang pun turut berperan dalam memberikan modal sosial bagi narapidana. Modal sosial yang menjadi dasar utama dalam penelitian ini adalah modal sosial menurut Coleman yang terdiri dari 3 pilar, yaitu kepercayaan, informasi, dan norma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran yang dilakukan perpustakaan lembaga pemasyarakatan dalam memberikan modal sosial bagi narapidana, khususnya di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang. Dalam melaksanakan penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif dan teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi semi terstruktur. Pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data menurut Miles & Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan hasil bahwa perpustakaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang merupakan sarana pendukung proses pembinaan narapidana. Sebagai sarana pendukung proses pembinaan tersebut, perpustakaan lembaga pemasyarakatan berperan sebagai sarana pendidikan, sarana informasi, dan sarana rekreasi. Sedangkan peran perpustakaan dalam memberikan modal sosial yang berupa kepercayaan, informasi, dan norma bagi narapidana, diberikan melalui berbagai koleksi bahan bacaan yang disediakan di Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.
Keywords
modal sosial; pembinaan narapidana; perpustakaan lembaga pemasyarakatan
DOI: 10.14710/anuva.4.4.441-452