Pelestarian Tradisi Lisan Minangkabau melalui Tarian Kreasi Baru: Sebuah Kajian Intangible Cultural Heritage
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran tarian kreasi baru dalam memperkuat identitas budaya serta mendukung keberlanjutan warisan budaya takbenda Minangkabau di tengah dinamika globalisasi. Melalui pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui studi literatur, observasi karya tari, dan wawancara mendalam dengan seniman, koreografer, dan tokoh adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian kreasi baru tidak hanya berfungsi sebagai medium estetika, tetapi juga sebagai ruang negosiasi identitas yang memadukan nilai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dengan inovasi artistik yang relevan bagi generasi muda. Informan kunci salah seorang koreografer, menyatakan bahwa tarian kreasi baru memungkinkan dalam penyampaian pesan adat dengan cara yang lebih dekat dengan bahasa seni masa kini tanpa menghilangkan ruh tradisinya. Penelitian ini menegaskan pentingnya adaptasi kreatif dalam pelestarian budaya. Temuan penelitian mengungkap tiga kontribusi utama tarian kreasi baru: (1) revitalisasi nilai-nilai filosofis Minangkabau melalui simbolisme gerak, (2) penguatan solidaritas sosial melalui kolaborasi lintas komunitas, dan (3) peningkatan keberlanjutan warisan budaya melalui strategi pewarisan yang kontekstual dan inklusif. Analisis juga menunjukkan bahwa proses penciptaan karya baru tetap berlandaskan riset budaya mendalam, memastikan kesinambungan antara tradisi dan inovasi. Dengan demikian, tarian kreasi baru menjadi salah satu strategi efektif dalam mempertahankan relevansi budaya Minangkabau serta memperluas ruang diterimanya warisan budaya takbenda di tingkat lokal maupun global.
Keywords
References
Astuti, F. (2023). The Essence of Siganjua Lalai Values in Dance Movements of Minangkabau Women. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 19(1).
https://doi.org/10.15294/harmonia.v19i1.23622
Fahmiati, M., Indrayuda, & Iraqi, H. S. (2023). Repositioning the Creation of New Minangkabau Dance: Entertainment Media and Preservation of Local Wisdom. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 25(1), January–June. https://doi.org/10.26887/ekspresi.v25i1.3508
Fauzi, M. I. F. (2022). Pemaknaan Batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda. https://journal.formosapublisher.org/index.php/jicb/article/view/1366/1131
Indrayuda, I. (2023). The Existence of Local Wisdom Value Through Minangkabau Dance Creation Representation in Present Time. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 16(2). https://doi.org/10.15294/harmonia.v16i2.6146
Kartomi, M. J. (Ed.). (2019). Performing the Arts of Indonesia: Malay Identity and Politics in the Music, Dance and Theatre of the Riau Islands. Copenhagen: NIAS Press.
Mulya Insani, S., Az Zahra, S., Wijayanti, F., & Ilham Zet, I. (2023). Efektivitas Sanggar Syofyani Dalam Upaya Pelestarian Kebudayaan Minangkabau Dikalangan Generasi Muda. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 1(1), 17–25. https://doi.org/10.572349/KULTURA.V1I1.9
Nelvitia Purba, Debbi Chyntia Ovami, & Azhary Tambusai. (2023). Tradisi Lisan Dolanan Membentuk Karakter Dan Citra Manusia.
https://repository.umnaw.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2566/1/Buku%20Dolanan%20Jawa%20ok%20.pdf
Novrianti, W., & Indrayuda Indrayuda. (2024). Eksistensi Sanggar Gadih Lareh dalam Melestarikan Seni Tari Minangkabau pada Daerah Transmigrasi di Dharmasraya.
https://journal.asdkvi.or.id/index.php/Abstrak/article/view/311/515
Pradita Prasetya, R., Islamiaty Puteri, D., Monika, P., Setiawan Abdullah, A., Nurani Ruchjana, B., Statistika Terapan, M., Padjadjaran, U., Pusat Statistik, B., & Kepulauan Bangka Belitung, P. (2023). Mengukur Keragaman Warisan Budaya Takbenda Indonesia Dengan Indeks Gini. Jmua.Fmipa.Unand.Ac.Id, 12(1), 95–107.
http://jmua.fmipa.unand.ac.id/index.php/jmua/article/view/985
Rosalina, V., Solfema, H., Hadiyanto, N. G., & Iswari, M. (2022). The Role of Silek in Traditional And Modern Dance in Minangkabau. International Journal of Humanities Education and Social Sciences, 2(3). DOI:10.55227/ijhess.v2i3.326
Sedyawati, E. (2018). Otoritas estetik pada pertunjukan seni tari. Panggung: Jurnal Seni Budaya, 28(3), 298–310.
Sibarani, R. (2014). Kearifan lokal: Hakikat, peran, dan metode tradisi lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Simatupang, C., Purba, ani S., & Siringo-Ringo, E. G. (2024). Analisis Peran Tradisi Lisan Dalam Melestarikan Warisan Budaya Indonesia. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(4), 681–685. https://jicnusantara.com/index.php/jiic/article/view/496
Syefriani. (2016). Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada Masyarakat Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu. https://journal.uir.ac.id/index.php/koba/article/view/1339/834
Utami, V., Ahmad, S., & Wahyuni, D. (2024). Tradition’s Vital Role: Exploring the Multifaceted Functions of Mandi Ka Luak in Minangkabau Society. Journal of Contemporary Rituals and Traditions. https://doi.org/10.15575/jcrt.381
DOI: 10.14710/anuva.9.4.%p