Program Juwita 1.000 Harta: Implementasi Kebijakan Penurunan Angka Stunting di Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten Tahun 2013-2022

Zulfina Nurarinda Azizah, Tri Handayani

Abstract


Artikel ini mengkaji tentang implementasi Program Juwita 1.000 Harta (Juwiring Tanggap 1.000 Hari Pertama Kehidupan) sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten. Program ini merupakan inovasi lokal berbasis pemberdayaan masyarakat yang memfokuskan kepada kelompok prioritas seperti ibu hamil, balita, remaja putri, dan calon pengantin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpetasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berhasil menurunkan angka stunting dari 23,38% pada 2013 menjadi 14,62% pada 2022. Keberhasilan ini didukung oleh sinergi berbagai pihak, edukasi gizi, serta intervensi spesifik dan sensitif dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan tenaga gizi dan partisipasi masyarakat yang belum merata, keberlanjutan program tetap terjaga melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan regulasi. Program Juwita 1.000 Harta menjadi model intervensi terpadu yang efektif dalam menangani stunting di tingkat lokal.

Keywords


Stunting, 1.000 HPK, Pemberdayaan Masyarakat

References


Peraturan Presiden No.42/ 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.

Keputusan Menteri Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman perencanaan program: Gerakan sadar gizi dalam rangka seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Tri Siswati. (2018). Stunting. Yogyakarta: Husada Mandiri Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Soemardjan, Selo. (1991). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Dunn, William N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lester, James P. & Stewart, Joseph. (2000). Public Policy: An Evolutionary Approach. Belmont: Wadsworth Publishing Company.

Herlina, N. (2020). Metode Sejarah Edisi Revisi 2020. Bandung: Satya Historika.

Ruaida, N. (2018). Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Mencegah Terjadinya Stunting (Gizi Pendek) di Indonesia. GLOBAL HEALTH SCIENCE, 3(2) 139-151. DOI: http://dx.doi.org/10.33846/ghs.v3i2.245.

Aryastami K. N & Ingan T. (2017). Kajian Kebijakan dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting di Indonesia: POLICY ANALYSIS ON STUNTING PREVENTION IN INDONESIA. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(4). 233-240. DOI: http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v45i4.7465.233-240.

Rohmawati, W., Wintoro, P. D., & Sari, T. W. (2021). HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN STUNTING DI KLATEN. MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan, 16(1).

Daracantika, A. & Ainin B. (2021). Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting Terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Bikfokes, 1(2). DOI: https://doi.org/10.7454/bikfokes.v1i2.1012.

Maesaroh,S & Ani N. F. (2019).Perilaku Ibu dalam Stimulasi Perkembangan Anak di Posyandu Jetis Juwiring Klaten. Avicenna Journal of Health Research, 2 (2). DOI: https://doi.org/10.36419/avicenna.v2i2.305.

Cahyati, W H; Prameswari, G N; Wulandari, C; Karnowo, K. 2019. Kajian Stunting di Kota Semarang. Jurnal Riptek. Vol. 13 (2). https://riptek.semarangkota.go.id/index.php/riptek/article/view/62.

Hasnah. (2017). “Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan”, Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 17(3) DOI: 10.24815/jks.v17i3.9065

Rahmawati, F & Naura N. (2024). Pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam Meningkatkan Efisiensi dan Konsistensi Operasional Pada Perusahaan Manufaktu". Jurnal Manajemen Bisnis Digital Terkini (JUMBIDITAR), 1 (3). DOI: https://doi.org/10.61132/jumbidter.v1i2.112

Sri Sugiyanti. (2023). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Program Juwita 1000 Harta.

Ismail, M. “Kemiskinan Klaten: Masih Ada 73 Desa Miskin, Terbanyak di Juwiring”. SoloPos, 2015. (https://soloraya.solopos.com/kemiskinan-klaten-masih-ada-73-desa-miskin-terbanyak-di-juwiring-645987., diakses pada tanggal 16 Desember 2023).


Full Text: PDF

DOI: 10.14710/anuva.9.3.519-529