Evolusi Estetika Dalam Seni Kuda Lumping: Studi Lapangan Kelompok Kesenian Jurang Blimbing

Muhammad Hamdan Mukafi, Sasa Aqila Cahya Prawita

Abstract


Kuda Lumping merupakan kesenian tradisional Nusantara yang menggabungkan antara tari, musik, dan unsur-unsur ritual dalam sebuah pertunjukkan yang khas dari masyarakat Jawa. Berkaitan dengan itu, terdapat sebuah transformasi yang menggabungkan unsur tradisi dan modernisasi oleh kelompok kesenian Kuda Lumping di Jurang Blimbing. Transformasi itu memantik lahirnya rumusan masalah yang perlu dikaji, yakni berkaitan dengan evolusi estetika yang dilakukan oleh kelompok kesenian Kuda Lumping du Jurang Blimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas evolusi estetika seni Kuda Lumping dari segi gerakan, tata rias, kostum, dan musik dalam konteks perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi dengan melakukan studi lapangan di Kelompok Kesenian Jurang Blimbing. Untuk mengetahui hal itu, penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dan kajian pustaka berdasarkan perkembangan kesenian Kuda Lumping. Dengan metode tersebut, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif-kualitatif dan mendapati perkembangan unsur-unsur estetika dari objek kajian. Ditemukanlah hasil yang menunjukkan bahwa gerakan dalam Kuda Lumping tidak hanya mengeksplorasi kekuatan fisik tetapi juga mengandung makna simbolis dalam maksud untuk menjaga nilai-nilai budaya dengan menyesuaikan ekspektasi penonton di zaman modern ini. Tata rias dan kostum telah mengalami perubahan desain yang lebih fleksibel guna meningkatkan performa penari dan memperluas apresiasi terhadap keindahan nilai kesenian ini. Musik dalam Kuda Lumping tetap menjadi jiwa pertunjukan terlepas adanya inovasi teknologi yang menghadirkan nuansa musik modern di dalamnya. Dengan demikian, evolusi estetik dalam Tari Kuda Lumping di Kelompok Kesenian Jurang Blimbing adalah sebuah usaha untuk mendekatkan diri pada semangat hati zaman tanpa menghilangkan representasi kultural dalamnya.


Keywords


kuda lumping; jurang blimbing; evolusi; estetik; kultural; representasi

Full Text: PDF

DOI: 10.14710/anuva.8.3.313-326