Perilaku Mahasiswa dalam Mengevaluasi dan Menyebarkan Berita Palsu Menjelang Pemilu 2024 (Studi pada Mahasiswa Universitas Diponegoro)

Silvina Aufa Ifada, Yanuar Yoga Prasetyawan

Abstract


Perkembangan teknologi yang pesat mempengaruhi media sosial, menjadi peran penting dalam penyebaran informasi, termasuk di dalamnya adalah penyebaran informasi tentang politik. Pemilih pemula sering menggunakan media sosial untuk mencari informasi. Namun, kemajuan teknologi juga membawa ancaman seperti hoaks dan clickbait yang berpotensi memanipulasi opini publik. Berita palsu ini menargetkan pemilih muda yang cenderung mudah terpengaruh. Penelitian ini menyoroti perilaku mahasiswa dalam mengevaluasi dan menyebarkan informasi politik palsu menjelang Pemilihan Umum 2024. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan teknik pengumpulan data yaitu convenience sampling. Data dikumpulkan melalui observasi non partisipan, wawancara, dan studi dokumen, lalu dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan berbagai platform media sosial dan media kredibel seperti CNN, Kompas, dan Detik untuk mendapatkan informasi politik. Mereka cenderung kritis, tidak menyebarkan berita palsu, dan menunjukkan kesadaran tinggi akan dampak negatifnya. Beberapa mahasiswa bahkan berusaha mengklarifikasi informasi palsu yang mereka temui. Namun, tantangan tetap ada dalam mengenali bias informasi dan rasa tidak percaya diri untuk berbagi informasi yang benar.

Keywords


evaluasi informasi; penyebaran informasi; berita palsu; pemilih pemula; sosial media

References


Aufderheide, P. (2018). Media literacy: From a report of the national leadership conference on media

literacy. In Media Literacy Around the World (pp. 79-86). Routledge.

Ali-Fauzi, Ihsan. 2019. Buku Panduan Melawan Hasutan Kebencian. Jakarta: Pusat Studi Agama dan

Demokrasi, Yayasan Paramadina Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo).

Aminah, A., & Sari, N. (2019). Dampak hoax di media sosial Facebook terhadap pemilih pemula. Jurnal

Komunikasi Global, 8(1), 51-61.

Berkowitz, D., & Schwartz, D. A. (2016). Miley, CNN and The Onion: When fake news becomes realer

than real. Journalism practice, 10(1), 1-17.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology. Qualitative Research in

Psychology, 3, 77-101.

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed

methods approaches. Sage publications.

Fereday, J., & Muir-Cochrane, E. (2006). Demonstrating rigor using thematic analysis: A hybrid

approach of inductive and deductive coding and theme development. International journal of

qualitative methods, 5(1), 80-92.

Freelon, D., McIlwain, C., & Clark, M. (2018). Quantifying the power and consequences of social

media protest. New media & society, 20(3), 990-1011.

Gallagher, K., & Magid, L. (2017). Media literacy & fake news. Parent & Educator Guide,

ConnectSafely.

Hidayah, N. R. A. (2020). Kontrol diri dan konformitas terhadap kenakalan remaja. Psikoborneo: Jurnal

Ilmiah Psikologi, 8(4), 657.

Hidayat, D. (2002). Metodologi Penelitian dalam Sebuah" Multi-Paradigm Science". Mediator: Jurnal

Komunikasi, 3(2), 197-220.

Hindman, M., & Barash, V. (2018). Disinformation,‘‘fake news’’and influence campaigns on Twitter.

Knight Foundation. Knight Foundation, Oct-2018.

Holloway, I., & Todres, L. (2003). The status of method: flexibility, consistency and

coherence. Qualitative research, 3(3), 345-357.

Humaerah, M., Honggowibowo, A. S., & Nugraheny, D. (2016). Monitoring Aktivitas di Jejaring Sosial

Menggunakan Algoritma Selection Sort pada Media Sosial Pendidikan. Compiler, 5(2).

Jack, C. (2017). Lexicon of lies: Terms for problematic information.

Jeong, S. H., Cho, H., & Hwang, Y. (2012). Media literacy interventions: A meta-analytic review.

Journal of communication, 62(3), 454-472.

Kominfo. (2019, Mei 2). Temuan Kominfo: Hoax Paling Banyak Beredar di April 2019. Retrieved from

kominfo.go.id: https://kominfo.go.id/content/detail/18440/temuan-kominfo-hoax-palingbanyak-beredar-di-april-2019/0/sorotan_media

Kominfo. (2019, Desember 13). Ada 800.000 Situs Penyebar Hoax di Indonesia. Retrieved from

kominfo.go.id: https://kominfo.go.id/content/detail/12008/%20ada-800000-situs-penyebarhoax-di-indonesia/0/sorotan_media

Lazer et., al. (2018). The science of fake news. Science, 359(6380), 1094-1096.

Leeder, C. (2019). How college students evaluate and share “fake news” stories. Library & Information

Science Research, 41(3), 100967.

Magdalena, M. & Mas Wigrantoro Roes Setyadi.(2007). Cyberlaw, Tidak Perlu Takut (Pertama). Andi

Offset.

Mansyah, B. (2017). Fenomena Berita Hoax Media Sosial (Facebook) dalam Menghadapi Pemilihan

Umum Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 (Doctoral dissertation, PERPUSTAKAAN).

McGonagle, T. (2017). “Fake news” False fears or real concerns?. Netherlands Quarterly of Human

Rights, 35(4), 203-209.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moustakas, C.

(1994). Phenomenological research methods. Sage publications.

Nasution, L. (2020). Hak kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam ruang publik di era

digital. Adalah, 4(3), 37-48.

Patton, M. Q. (2002). Qualitative Research & Evaluation Methods. sage.

Potter, W. J. (2018). Media literacy. Sage publications.

Rasywir, E., & Purwarianti, A. (2015). Experiments on the Machine Learning-Based Indonesian Hoax

News Classification System. J. Cybermatics, 3(2), 1-8.

Rubin, V. L., Chen, Y., & Conroy, N. K. (2015). Deception detection for news: three types of

fakes. Proceedings of the Association for Information Science and Technology, 52(1), 1-4.

Sanusi, A. (2014). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Siswoko, K. H. (2017). Kebijakan pemerintah menangkal penyebaran berita palsu atau ‘hoax’. Jurnal

Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(1), 13-19.

Tandoc Jr, E. C., Lim, Z. W., & Ling, R. (2018). Defining “fake news” A typology of scholarly

definitions. Digital journalism, 6(2), 137-153.

Twenge, J. M. (2019). More time on technology, less happiness? Associations between digital-media

use and psychological well-being. Current Directions in Psychological Science, 28(4), 372-

Wang, Y., McKee, M., Torbica, A., & Stuckler, D. (2019). Systematic literature review on the spread of

health-related misinformation on social media. Social science & medicine, 240, 112552.


Full Text: PDF

DOI: 10.14710/anuva.9.3.564-583