Pemanfaatan Kata Kunci Trigger Warning dan Content Warning sebagai Bentuk Penghindaran Informasi di Twitter
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan kata kunci trigger warning dan content warning di media sosial Twitter sebagai bentuk penghindaran informasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Informan dipilih menggunakan purposive sampling, dengan memilih informan sesuai dengan kriteria tertentu dan mendapat sebanyak 8 informan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode thematic analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas informan memanfaatkan adanya kata kunci trigger warning dan content warning di Twitter untuk menghindari informasi mengenai topik tertentu. Informan memanfaatkan kedua kata kunci tersebut dengan cara membisukan kata, mempersiapkan diri untuk melihat isi cuitan atau langsung melewatinya setelah melihat peringatan yang tercantum pada suatu cuitan. Informan juga menyematkan kedua peringatan tersebut sebagai bentuk peduli kepada pengguna lain. Pengguna Twitter dapat menghindari informasi mengenai konten sensitif yang muncul di linimasa dengan disematkannya kata kunci trigger warning atau content warning.
Keywords
DOI: 10.14710/anuva.8.3.459-470