Pembudayaan Nilai-nilai PAI di Sekolah Umum yang Dikelola Yayasan Buddha (Studi Kasus SMA Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng)
Abstract
Penelitian ini membuktikan bahwa pembudayaan nilai-nilai PAI bisa diterapkan secara masif di sekolah yang dikelola oleh yayasan non muslim. Selaras dengan gagasan Koentjoroningrat dalam tataran pembudayaan yang meliputi tiga unsur yaitu, wujud ideal (nilai), wujud kelakuan (praktik), dan wujud fisik dari Kebudayaan (simbol). Secara tidak langsung, penelitian ini mendukung gagasan RK Mukerje yang menyatakan bahwa nilai-nilai merupakan keinginan dan tujuan yang disetujui secara sosial yang dibudayakan melalui proses pengkondisian, pembelajaran atau sosialisasi dan yang menjadi preferensi, standar, dan aspirasi subjektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai PAI yang ditemukan di SMA Cinta Kasih Tzu Chi selaras dengan nilai yang menjadi penekanan dalam kurikulum 2013 yang mencakup 18 karakter antara lain: religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif berfikir, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Keseluruhan nilai tersebut menjadi bagian dari empat nilai yang menjadi landasan pendidikan Tzu Chi yakni, cinta kasih ( Ci ), welas asih ( Bei ), suka cita ( Xi ), dan keseimbangan batin ( She ). Walaupun muslim minoritas serta pelaksana pendidikan adalah Yayasan Buddha, tidak ada penolakan nilai agama dari agama yang berbeda. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, sementara jenis penelitian menggunakan penelitian studi kasus. Adapun sumber data primer dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada direktur, kepala sekolah, guru agama, serta siswa yang beragama Islam. Sedangkan data sekunder diperoleh dari file maupun soft file serta beberapa bahan pustaka yang masih memiliki hubungan dengan pembudayaan nilai-nilai PAI di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
Keywords
DOI: 10.14710/anuva.7.4.603-624