Representasi Literasi Media sebagai Upaya Preventif Penyebaran Hoaks dalam Film Pendek Tilik
Abstract
Film pendek Tilik mengkritisi bagaimana bentuk kritik sosial hoaks yang ditampilkan pada potret masyarakat ketika menghadapi sajian informasi di media sosial. Penelitian ini mengkaji representasi literasi media sebagai upaya preventif penyebaran hoaks dalam film pendek Tilik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi literasi media pada adegan dan karakter Bu Tejo dan Yu Ning yang merupakan karakter utama film ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan sumber data primer berupa hasil wawancara dengan informan ahli dan sumber data sekunder berupa adegan literasi media yang direpresentasikan pada film pendek Tilik dalam bentuk capture gambar. Analisis dilakukan dengan analisis semiotika peta tanda Roland Barthes sebagai metode analisis data serta berlandaskan pada lima konsep inti literasi media yang dikemukakan oleh Elizabeth Thoman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film pendek Tilik berupaya untuk mengkampanyekan literasi media dengan berpikir kritis dalam membiasakan budaya verifikasi dan validasi untuk mencari sebuah kebenaran informasi. Dua karakter utama Bu Tejo dan Yu Ning memerankan karakter sebagai penyebar informasi hoaks. Informasi hoaks disebarkan terkait dengan isu hoaks di kalangan masyarakat desa, malinformasi terhadap isu kontestasi pemilu, dan misinformasi akibat infobesitas informasi. Faktanya, masyarakat masih menelan informasi secara mentah-mentah tanpa memverifikasi informasi terlebih dahulu. Lima konsep inti literasi media berfungsi sebagai gagasan besar atau pemahaman untuk menghasilkan pemikiran kritis, pengorganisasian, dan mengkomunikasikan kompetensi atas informasi yang didapatkan.
Keywords
DOI: 10.14710/anuva.7.3.559-572