Kuliner Tradisi Menjadi Daya Tarik Pemasaran Pariwisata Ziarah di Kudus

Sri Indrahti

Abstract


Kulier upacara tradisi selalu dihadirkan bertepatan  dengan waktu ritual tersebut dilakukan, serta menjadi perhatian utama dalam rangkaian kegiatan karena mempunyai makna dan pengharapan dalam kehidupan bermasyarakat pada masa mendatang. Masyarakat sebagai pendukung dan pelestari upacara tradisi selalu menyambut dengan antusias dan pengharapan yang tinggi pada keberlangsungan upacara tradisi sekaligus kuliner yang menyertai.Artikel ini membahas permasalahan tentang keterkaitan antara kuliner tradisi dan pemasaran pariwisata sehingga masyarakat pendukung upacara mempunyai kepedulian yang besar untuk melestarikan. Tujuan penulisan, dengan mengetahui motivasi dan alasan yang mendasari masyarakat pendukung diharapkan ditemukan upaya-upaya pemberdayaan wisata ziarah. Metode pengumpulan dilakukan dengan obeservasi ke lokasi penelitian, melakukan wawancara dengan pelaku upacara tradisi serta pelaku wisata ziarah yang menikmati manfaat dari kuliner tradisi tersebut. Hasil dari penulisan. Persiapan dilakukan dengan sebaik-baiknya, mulai dari bahan baku yang harus ada, orang yang terpilih untuk memasak serta tokoh masyarakat yang bertugas memimpin do’a sebelum beragam kuliner dihidangkan. Makanan kuliner tradisi menjadi penghantar do’a kebaikan bagi seluruh masyarakat pendukung upacar tradisi. Penulisan artikel ini, dimulai dengan pengumpulan data tertulis yang sudah ada serta dilengkapi dengan wawancara pada pelaku upacara serta penikmat upacara baik wisatawan lokal maupun antar propinsi. Data dikumpulkan dan dilakukan analisa untuk mempertemukan antara motivasi tetap melakukan dan melestarikan upacara tradisi serta manfaat yang dirasakan oleh masyarakat pendukung upacara. Beberapa jenis kuliner menjadi daya tarik bagi upacara sendiri maupun kunjungan wisata ziarah yang ada di Kudus.     


Keywords


kuliner; upacara tradisi; wisata ziarah

Full Text: PDF

DOI: 10.14710/anuva.6.4.403-416