Ketaksaan Makna dalam Mahalabiu: Kajian Teori X-Bar

Ahmad Imam Muttaqin, Agus Subiyanto

Abstract


Penelitian ambiguitas kalimat dalam Mahalabiu berangkat dari fenomena tradisi lokal masyarakat suku Banjar yang dinamakan mahalabiu. Mahalabiu sendiri merupakan permainan ketaksaan makna atau ambiguitas yang memiliki intensi sebagai sebuah hiburan. Dari fenomena mahalabiu tersebut pula, dan dari berbagai penampilan mahalabiu yang ada, diduga adanya sebuah pola untuk mempraktekkan mahalabiu. Dari itu pula maka penelitian ini bertujuan mengungkap pola tersebut dan menjabarkan pola tersebut agar mampu menjadi sebuah tolak ukur atau panduan bagi masyarakat yang awam dengan mahalabiu untuk mengerti bagaimana praktek dari mahalabiu. Dalam penelitian ini digunakan teori x-bar sebagai alat untuk membedah pola dari kalimat mahalabiu. Data yang diperoleh langsung dari praktek mahalabiu pada acara pernikahan tanggal 16 Juni 2019 yang diambil menggunakan metode simak dan teknik catat. Dari penelitian ini ditemukan bahwa titik ambiguitas yang ada pada kalimat-kalimat Mahalabiu tersebut dapat berupa ambiguitas leksikal, sintaksis, gramatikal morfologis, dan fonetik yang berada di adjung. Frasa-frasa yang merupakan adjung dari frasa sebelumnya. Frasa pertama mampu berdiri sendiri, namun untuk menjadi sebuah kalimat yang berterima dalam Mahalabiu diperlukan adanya adjung yang melengkapi frasa tersebut dengan syarat adanya ketaksaan makna baik di frasa pertama atau frasa adjung. Frasa pemicu ketaksaan tersebut ditemukan berada di frasa-frasa yang menjadi adjung dari frasa pertama. Maka dari itu untuk membuat sebuah kalimat mahalabiu diperlukan pengetahuan kosakata bahasa Banjar yang luas yang disertai dengan penempatan frasa adjung yang diisi dengan ketaksaan makna pada bagian tersebut.


Keywords


bahasa banjar; mahalabiu; ambiguitas; struktur kalimat; x-bar

Full Text: PDF

DOI: 10.14710/anuva.5.3.447-462