BibTex Citation Data :
@article{Agrisocionomics1329, author = {Dony Pratama and Bambang Setiyawan and Edy Prasetyo}, title = {ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN NON ORGANIK DI KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS}, journal = {Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian}, volume = {2}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {}, abstract = { Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komponen dan kuantitas faktor produksi yang digunakan pada usahatani padi semi organik dan non organik, menganalisis perbandingan produksi, biaya produksi, dan pendapatan pada usahatani padi semi organik dan non organik. Lokasi penelitian di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei. Pengambilan responden dilakukan secara acak untuk responden petani padi non organik dan sensus untuk responden petani padi semi organik. Responden petani padi non organik diambil sebanyak 41 orang dari populasi sebanyak 410 orang dan semi organik 15 orang. Alat analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan (finansial usaha) dan uji beda independent sampel t-test . Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen faktor–faktor produksi yang digunakan pada usahatani padi semi organik maupun non organik adalah luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Perbedaan komponen faktor produksi usahatani padi semi organik dan non organik yang paling menonjol adalah terletak pada penggunaan jenis pupuk dan pestisida, dimana jenis pupuk dan pestisida yang digunakan pada usahatani padi semi organik sebagian besar menggunakan bahan-bahan organik namun masih dipadu dengan bahan non organik (kimia). Jenis pupuk dan pestisida yang digunakan pada usahatani padi non organik sepenuhnya menggunakan bahan-bahan non organik (kimia). Tingkat signifikansi perbandingan kuantitas faktor produksi lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja (orang) usahatani padi semi organik dan non organik berturut-turut adalah 0,417; 0,283; 0,609; 0,000; 0,012 dan 0,668. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa kuantitas rata-rata faktor produksi lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja (HKP) tidak ada perbedaan nyata. Tingkat signifikansi perbandingan antara produksi, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani padi semi organik dan non organik berturut-turut adalah 0,108; 0,000; 0,020; dan 0,606. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk biaya produksi dan penerimaan pada usahatani padi semi organik dan non organik, sedangkan untuk produksi dan pendapatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Kata Kunci: usahatani; padi; organik; faktor produksi }, issn = {2621-9778}, pages = {14--22} doi = {10.14710/agrisocionomics.v2i1.1329}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/view/1329} }
Refworks Citation Data :
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi komponen dan kuantitas faktor produksi yang digunakan pada usahatani padi semi organik dan non organik, menganalisis perbandingan produksi, biaya produksi, dan pendapatan pada usahatani padi semi organik dan non organik. Lokasi penelitian di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei. Pengambilan responden dilakukan secara acak untuk responden petani padi non organik dan sensus untuk responden petani padi semi organik. Responden petani padi non organik diambil sebanyak 41 orang dari populasi sebanyak 410 orang dan semi organik 15 orang. Alat analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan (finansial usaha) dan uji beda independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen faktor–faktor produksi yang digunakan pada usahatani padi semi organik maupun non organik adalah luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Perbedaan komponen faktor produksi usahatani padi semi organik dan non organik yang paling menonjol adalah terletak pada penggunaan jenis pupuk dan pestisida, dimana jenis pupuk dan pestisida yang digunakan pada usahatani padi semi organik sebagian besar menggunakan bahan-bahan organik namun masih dipadu dengan bahan non organik (kimia). Jenis pupuk dan pestisida yang digunakan pada usahatani padi non organik sepenuhnya menggunakan bahan-bahan non organik (kimia). Tingkat signifikansi perbandingan kuantitas faktor produksi lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja (orang) usahatani padi semi organik dan non organik berturut-turut adalah 0,417; 0,283; 0,609; 0,000; 0,012 dan 0,668. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa kuantitas rata-rata faktor produksi lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja (HKP) tidak ada perbedaan nyata. Tingkat signifikansi perbandingan antara produksi, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan usahatani padi semi organik dan non organik berturut-turut adalah 0,108; 0,000; 0,020; dan 0,606. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk biaya produksi dan penerimaan pada usahatani padi semi organik dan non organik, sedangkan untuk produksi dan pendapatan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Kata Kunci: usahatani; padi; organik; faktor produksi
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the Agrisocionomics journal attain the copyright for their article. By submitting the manuscript to Agrisocionomics, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
If the article was prepared jointly by more than one author, each author submitting the manuscript warrants that they have been given permission by all co-authors to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf, and agree to notify the co-authors of the terms of this policy. Agrisocionomics will not be held responsible for anything that may arise because of the writer's internal dispute. Agrisocionomics will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that once published, their articles (and any additional files, including data sets, and analysis/computation data) will become publicly available. The license of published articles (and additional data) will be governed by the Creative Commons Attribution license as currently featured on the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Agrisocionomics allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and Agrisocionomics to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
View My Stats