skip to main content

Keterikatan Tempat Berdasarkan Tipe Tindakan Menetap Masyarakat Suku Bajo di Pulau Bungin

*Alvito Cakra Baskara  -  Universitas Brawijaya, Indonesia
Surjono Surjono orcid scopus  -  Universitas Brawijaya, Indonesia
Wara Indira Rukmi orcid scopus  -  Universitas Brawijaya, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini menelaah keterikatan tempat (place attachment) masyarakat Bajo di Pulau Bungin, Kabupaten Sumbawa, yang dikenal sebagai pulau terpadat di dunia. Kepadatan ekstrem dan wacana relokasi dari pemerintah menimbulkan pertanyaan bagaimana keterikatan masyarakat dapat bertahan lintas generasi. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat keterikatan tempat dan menilai bagaimana keterikatan tersebut diwujudkan dalam tindakan masyarakat. Metode yang digunakan adalah mixed-methods dengan 157 responden yang dipilih menggunakan rumus Slovin dan teknik purposive, sehingga mewakili beberapa kelompok lama tinggal. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert dan wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dilengkapi interpretasi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan indeks afektif dan konatif berada pada kategori tinggi pada semua kelompok, dengan ikatan yang berakar pada hubungan leluhur, identitas kolektif, serta praktik rekonstruksi ruang. Analisis kualitatif menegaskan bahwa Pulau Bungin dipandang sebagai tanah warisan dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebaruan penelitian ini terletak pada pengaitan keterikatan afektif dan konatif dengan adaptasi ruang dalam konteks permukiman padat pesisir. Temuan ini menegaskan bahwa kebijakan penataan kawasan dan program hunian hanya akan efektif bila mengintegrasikan identitas budaya dan ikatan emosional masyarakat.
Fulltext View|Download
Keywords: Keterikatan Tempat, Suku Bajo, Pulau Bungin

Article Metrics:

  1. Anton, C. E., & Lawrence, C. (2016). The Relationship Between Place Attachment, The Theory Of Planned Behaviour And Residents’ Response To Place Change. Journal Of Environmental Psychology, 47, 145–154. DOI: Https://Doi.Org/10.1016/J.Jenvp.2016.05.010
  2. Astita, S. (2025). Dinamika Urbanisasi Dan Perubahan Elemen Ekistik: Studi Kasus Kota Surakarta. Cities And Urban Development Journal, 3(1), 1-12. DOI: Https://Doi.Org/10.7454/Cudj.V3i1.1036
  3. Biro Komunikasi Publik Kementerian Perumahan Dan Kawasan Permukiman. (2025). Wamen PKP Bersama Menteri KKP Tinjau Lokasi Rencana Penataan Kawasan Pesisir di Pulau Bungin NTB. Kementerian Perumahan Dan Kawasan Permukiman. Retrieve from Https://Pkp.Go.Id/Berita/Detail/Wamen-Pkp-Bersama-Menteri-Kkp-Tinjau-Lokasi-Rencana-Penataan-Kawasan-Pesisir-Di-Pulau-Bungin-Ntb
  4. Bowmer, R., & Thiessen, M. (2024). Climate Change Destroyed An Alaska Village. Its Residents Are Starting Over In A New Town. Ap News. Retrieve from Https://Apnews.Com/Article/Climate-Change-Permafrost-Melting-Alaska-Newtok-Relocation-Moving-292694f057b75f75a9438c794853ee25
  5. Brilian, A. P. (2025). Kawasan Pesisir Pulau Bungin Mau Ditata, Fahri: Nelayan Akan Tinggal Di Rusun. Detikproperti. Retrieve from Https://Www.Detik.Com/Properti/Berita/D-7787430/Kawasan-Pesisir-Pulau-Bungin-Mau-Ditata-Fahri-Nelayan-Akan-Tinggal-Di-Rusun
  6. Carone, M. T., Vennari, C., & Antronico, L. (2025). How Place Attachment In Different Landscapes Influences Resilience To Disasters: A Systematic Review. Sustainability (Switzerland), 17(5), 1941. DOI: Https://Doi.Org/10.3390/Su17051941
  7. Doxiadis, C. A. (1968). Articles Man’s Movement And His City. Science, 162(3851), 326–334
  8. Doxiadis, C. A. (1970). Ekistics, The Science Of Human Settlements. Science, 170(3956), 393–404. DOI: Https://Doi.Org/10.1126/Science.170.3956.393
  9. Efendi, S., & Baiquni, M. (2022). Strategi Penghidupan Masyarakat Nelayan Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Retrieve from Https://Etd.Repository.Ugm.Ac.Id/Penelitian/Detail/218230
  10. Ernawati, J. (2011). Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Suatu Tempat. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 3(2), 1–9. DOI: https://doi.org/10.26905/lw.v3i2.1391
  11. Inalhan, G., Yang, E., & Weber, C. (2021). Place attachment theory. In A handbook of theories on designing alignment between people and the office environment (pp. 181-194). Routledge. doi: Https://Doi.Org/10.1201/9781003128830-16
  12. Islamiah, E. (2024). Dampak Perkembangan Permukiman Nelayan Terhadap Kualitas Prasarana Lingkungan Permukiman Di Desa Wisata Pulau Bungin Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Undergraduate Thesis, Universitas Muhammadiyah Mataram
  13. Khaerunnisa, C. (2022). Reklamasi Pesisir Pantai Di Pulau Bungin Menurut Undang-Undang No 27 Tahun 2007 Dan Prespektif Fiqih Lingkungan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
  14. Kurniawan, A. (2024). Pulau Terpadat Di Dunia Ada Di Sumbawa, Namanya Pulau Bungin. RRI. Retrieve from Https://Www.Rri.Go.Id/Wisata/538271/Pulau-Terpadat-Di-Dunia-Ada-Di-Sumbawa-Namanya-Pulau-Bungin
  15. Lahamendu, V., Rengkung, M. M., & Karongkong, H. H. (2022). Pola Permukiman Suku Bajo di Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Arsitektur Daseng, 11(1), 467-473
  16. Laksono, M. Y. (2025). Permukiman Di Kawasan Pesisir Pulau Bungin Ntb Bakal Ditata. Kompas.Com. Retrieve from Https://Www.Kompas.Com/Properti/Read/2025/02/20/153000821/Permukiman-Di-Kawasan-Pesisir-Pulau-Bungin-Ntb-Bakal-Ditata
  17. Li, J., Koohsari, M. J., Kaczynski, A. T., Tanimoto, R., Watanabe, R., Nakaya, T., Luo, Y., Zhao, J., Yasunaga, A., Oka, K., & Hanibuchi, T. (2025). The Built Environment And Place Attachment: Insights From Japanese Cities. Preventive Medicine Reports, 50, 102969. DOI: Https://Doi.Org/10.1016/J.Pmedr.2025.102969
  18. Manzo, L. C., & Perkins, D. D. (2006). Finding Common Ground: The Importance Of Place Attachment To Community Participation And Planning. Journal Of Planning Literature, 20(4), 335–350. DOI: Https://Doi.Org/10.1177/0885412205286160
  19. Marjanto, D. K., & Syaifuddin, S. (2013). Potensi Budaya Masyarakat Bajo di Pulau Bungin Kabupaten Sumbawa. Patanjala, 5(3), 387-402
  20. Marliana, D., Sarwono, & Rozikin, M. (2021). Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Sustainable Development Di Kabupaten Sampang (Studi Pada Bappeda Kabupaten Sampang). Jurnal Administrasi Publik, 1(3), 80–86
  21. Mulyan, A. (2020). Proses Pengembangan Suku Bajo Di Desa Pulau Bungin Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 4(3), 67–82
  22. Nurmawanti, N., & Rahman, A. (2024). Status Penguasaan Tanah Reklamasi Untuk Pemukiman Penduduk Lokal Studi Di Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa. Private Law, 4(3), 850-859
  23. Pan, Y., & Cobbinah, P. B. (2023). Embedding place attachment: Residents’ lived experiences of urban regeneration in Zhuanghe, China. Habitat International, 135, 102796.DOI: Https://Doi.Org/10.1016/J.Habitatint.2023.102796
  24. Pattaray, A., Ratmaja, L., Sirajuddin, & Pidada, I. A. Y. S. D. U. (2024). Optimalisasi Potensi Wisata Pulau Bungin Melalui Pengembangan Paket Wisata Terintegrasi Berbasis Budaya Dan Komunitas. JPPNU: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Nusantara, 6(2), 230–246
  25. Peng, J., Strijker, D., & Wu, Q. (2020). Place Identity: How Far Have We Come In Exploring Its Meanings? Frontiers In Psychology, 11(March), 1–19. DOI: Https://Doi.Org/10.3389/Fpsyg.2020.00294
  26. Poedjowibowo, D. (2016). Permukiman Suku Bajo Di Desa Tumbak. Jurnal Arsitektur Daseng Unsrat Manado, 5(2), 59–67
  27. Pratikto, W. A. (2003). Kebijakan Penataan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia. Alami, 8(3), 1–7
  28. Proshansky, H. M. (1978). The City And Self-Identity. Environment And Behavior, 10(2), 147–169. DOI: Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1177/0013916578102002
  29. Pulau Sumbawa News. (2025). Pulau Bungin Menuju Kampung Nelayan Modern, Menteri Kp Dan Wamen Pkp Dukung Transformasi Pesisir. Pulau Sumbawa News. Retrieve from Https://Pulausumbawanews.Net/2025/02/20/Pulau-Bungin-Menuju-Kampung-Nelayan-Modern-Menteri-Kp-Dan-Wamen-Pkp-Dukung-Transformasi-Pesisir/
  30. Rahmat, & Usman, K. (2016). Islamisasi Suku Bajo Di Bima. Rihlah, 5(2), 23–37
  31. Saputra, P. A. H. E., Sasongko, W., & Parlindungan, J. (2022). Hubungan Kualitas Ruang Publik Terhadap Terbentuknya Keterikatan Tempat Di Kawasan Perkantoran Terpadu Kota Batu. Planning For Urban Region And Environment Journal (Pure), 11(1), 19–30
  32. Scannell, L., & Gifford, R. (2010). Defining Place Attachment: A Tripartite Organizing Framework. Journal Of Environmental Psychology, 30(1), 1–10. DOI: Https://Doi.Org/10.1016/J.Jenvp.2009.09.006
  33. Scannell, L., & Gifford, R. (2016). Place Attachment Enhances Psychological Need Satisfaction. Environment And Behavior, 49(4), 359–389. DOI: Https://Doi.Org/10.1177/0013916516637648
  34. Schwing, E., & Adams, A. (2025). Forced To Relocate By Climate Change, Alaskan Villagers Found A New Crisis. The Washington Post. Retrieve from Https://Www.Washingtonpost.Com/Climate-Environment/2025/05/29/Newtok-Alaska-Climate-Relocation/?Utm_Source=Chatgpt.Com
  35. Sera, N. K. (2025). Place Dependence Etnis Bugis Di Kampung Nelayan Oesapa Kota Kupang. Universitas Atma Jaya. Retrieve from Https://Repository.Uajy.Ac.Id/Id/Eprint/34308/
  36. Suaib, & Zulhijjah, A. N. (2024). Pembangunan Dalam Perspektif Pemberdayaan Masyarakat (D. Ari & A. Farids (Eds.)). Inteligensia Media (Intrans Publishing Group)
  37. Taufiqurrahman, & Ali, I. (2023). Konsep Pikir Masyarakat Pulau Bungin Tentang Migrasi Penduduk. Seminar Nasional LPPM Ummat, 854
  38. Twigger-Ross, C. L., & Uzzell, D. L. (1996). Place And Identity Processes. Journal Of Environmental Psychology, 16(3), 205–220. DOI: Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.1006/Jevp.1996.0017
  39. Utami, W. (2021). Analisis Rencana Tata Ruang Wilayah Pada Pesisir Rawan Tsunami (Studi Pesisir Aceh, Banten Dan Palu). Tataloka, 23(4), 479–495. DOI: Https://Doi.Org/10.14710/Tataloka.23.4.479-495
  40. Utari, A., Fanani, F., & P, A. Y. E. (2024). Karakteristik Lingkungan Permukiman Pesisir Suku Bajo di Pulau Bungin dan Pulau Kaung NTB. Matra, 5(1), 75–85
  41. Warsito. (2015). Antropologi Budaya. Ombak
  42. Widodo, E., Pramitasari, D., & Marcillia, S. R. (2019). Place Attachment Abdi Dan Masyarakat Terhadap Puri Ubud Di Kabupaten Gianyar, Bali. Nature: National Academic Journal Of Architecture, 6(2), 162-176. DOI: Https://Doi.Org/10.24252/Nature.V6i2a6
  43. Wulandari, A., Setioko, B., & Suprapti, A. (2016). Pengaruh Sosial Budaya Islami Terhadap Tatanan Permukiman Kampung Arab Sugihwaras. Teknik, 37(1), 7–16
  44. Yee, M., Piggott-Mckellar, A. E., Mcmichael, C., & Mcnamara, K. E. (2022). Climate Change, Voluntary Immobility, And Place-Belongingness: Insights From Togoru, Fiji. Climate, 10(3), 46. DOI: Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.3390/Cli10030046

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.