skip to main content

Penentuan Lokasi Potensial Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Perkotaan Banyuwangi Dalam Mengurangi Dampak Urban Heat Island

Nabila Putri Balqis  -  Universitas Jember, Indonesia
*Dewi Junita Koesoemawati orcid scopus  -  Universitas Jember, Indonesia
Ratih Novi Listyawati  -  Universditas Jember, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Fenomena urban heat island (UHI) menggambarkan kelebihan atmosfer panas pada kawasan perkotaan dibandingkan dengan kawasan pedesaan. Salah satu kawasan yang mempunyai spekulasi terjadinya fenomena UHI adalah perkotaan Banyuwangi karena menjadi pusat kegiatan wilayah yang menyebabkan tingginya aktifitas manusia dan transportasi di dalamnya. Penelitian ini berfokus pada solusi mengurangi dampak kenaikan suhu yang disebabkan oleh fenomena urban heat island menggunakan metode overlay variabel NDVI, THI, kepadatan penduduk dan penggunaan lahan dengan output berupa penyediaan lokasi ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukan total luas lokasi potensial RTH pada perkotaan Banyuwangi sebesar 60,1 Ha atau 0,92% dari total luas wilayah perkotaan Banyuwangi sebesar 6551,04 Ha. Data tersebut menunjukan kenaikan sebesar 2,48% dari total luas gabungan lokasi potensial RTH sebesar 60,1 Ha dan RTH eksisting sebesar 102,4 Ha. Kenaikan persentase RTH secara tidak langsung menambah jumlah media pengontrol iklim mikro sehingga dapat mereduksi suhu panas dan memberikan efek nyaman akan termal bagi masyarakat.
Fulltext View|Download
Keywords: Lokasi Potensial, Ruang Terbuka Hijau, Urban Heat Island
Funding: Universitas Jember

Article Metrics:

  1. Humaida, N., Prasetyo, L. B., & Rushayati, S. B. (2016). Priority assessment method of green open space (case study: Banjarbaru City). Procedia Environmental Sciences, 33, 354-364. DOI: https://doi.org/10.1016/j.proenv.2016.03.086
  2. Jati, A. (2013). Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Pemantauan Perubahan Ruang Terbuka Hijau Studi Kasus: Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan
  3. Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. (2012). Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.12/Menhut-II/2012 Tentang Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai
  4. Koesoemawati, D. J., & Sulistiyowati, H. (2018). Analisis kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Jember dalam upaya menuju infrastruktur hijau kota. Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2018, pp. 219-26
  5. Kurniati, A. C., Nitivattananon, V., & Sulistyarso, H. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi urban heat island di Surabaya, Indonesia. Seminar Nasional Teknologi ITS, pp. 1036-1045
  6. Kusumaningrat, M. D., Subiyanto, S., & Yuwono, B. D. (2017). Analisis perubahan penggunaan dan pemanfaatan lahan terhadap rencana tata ruang wilayah tahun 2009 dan 2017 (Studi Kasus: Kabupaten Boyolali). Jurnal Geodesi Undip, 6(4), 443-452
  7. Limas, A. V., Perdana, A., & Tannady, H. (2014). Pembahasan mengenai efek urban heat island dan solusi alternatif bagi Kota Jakarta. J@ ti Undip: Jurnal Teknik Industri, 9(1), 29-34
  8. Listyawati, R., Prasetiyo, P., Alfiah, R., & Koesoemawati, D. (2024). The Effect of Land Cover Change on Urban Heat Island Phenomenon Based on Remote Sensing in Probolinggo City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1353, 012040. DOI: https://doi.org/10.1088/1755-1315/1353/1/012040
  9. Maru, R. (2015). Urban Heat Island dan Upaya Penanganannya. Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan Dan Lingkungan 2011, 84–94
  10. Mubarok, A. (2023). Analisis Urban Heat Island Berbasis Penginderaan Jauh Studi Kasus Kabupaten Banyuwangi. Skripsi Tidak Diterbitkan, Fakultas Teknik. Universitas Jember
  11. Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
  12. Prasasti, I., Sari, N. M., & Febrianti, N. (2015). Analisis Perubahan Sebaran Pulau Panas Perkotaan ( Urban Heat Island ) di Wilayah DKI Jakarta dan Hubungannya dengan Perubahan Lahan , Kondisi Vegetasi dan Perkembangan Kawasan Terbangun Menggunakan Data Penginderaan Jauh. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XX 2015, February, 383–391
  13. Prasetyo, N. N., Sasmito, B., & Prasetyo, Y. (2017). Analisis Perubahan Kerapatan Hutan Menggunakan Metode NDVI dan EVI Pada Citra Satelit Landsat 8 Tahun 2013 Dan 2016 (Area Studi: Kabupaten Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 6(3), 21–27
  14. Ratnasari, A., Sitorus, S. R., & Tjahjono, B. (2015). Perencanaan kota hijau Yogyakarta berdasarkan penggunaan lahan dan kecukupan RTH. Tataloka, 17(4), 196-208.DOI: https://doi.org/10.14710/tataloka.17.4.196-208
  15. Shen, Z. J., Zhang, B. H., Xin, R. H., & Liu, J. Y. (2022). Examining supply and demand of cooling effect of blue and green spaces in mitigating urban heat island effects: A case study of the Fujian Delta urban agglomeration (FDUA), China. Ecological Indicators, 142, 109187. Doi: https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2022.109187
  16. Tursilowati, L. (2015). Urban Heat Island Dan Kontribusinya Pada Perubahan Iklim Dan Hubungannya Dengan Perubahan Lahan. Prosiding Seminar Nasional Pemanasan Global Dan Perubahan Global, April, 89-96
  17. Wati, T., & Fatkhuroyan, F. (2017). Analisis Tingkat Kenyamanan Di DKI Jakarta Berdasarkan Indeks THI (Temperature Humidity Index). Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 57-63. DOI: https://doi.org/10.14710/jil.15.1.57-63
  18. Yasmin, F. A., Judiantono, T., & Damayanti, V. (2023). Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Tingkat Kenyamanan Termal di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning. DOI: https://doi.org/10.29313/bcsurp.v3i2.7989

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.