skip to main content

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau serta Arahan Pengembangannya di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat

*Afrita Satya Dewi  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Santun R.P. Sitorus scopus  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Afra D.N. Makalew  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Bandung merupakan kota dengan tingkat pembangunan ekonomi yang cukup cepat. Kondisi ini mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan (PPL) di kota tersebut. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis kondisi eksisting RTH dan PPL di Kota Bandung, 2) memprediksi luas dan sebaran RTH pada tahun 2021, 3) menganalisis kebutuhan RTH menurut luas wilayah dan jumlah penduduk serta tingkat kenyamanan berdasarkan indeks kenyamanan thermal serta 4) menyusun arahan pengembangan RTH Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah interpretasi visual dengan software ArcGIS 10.1, teknik overlay, prediksi PPL dengan CA-Markov dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan RTH publik sebesar 6,0 % dari luas Kota Bandung. PPL terjadi dari lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan dari sawah menjadi lahan terbuka dan lahan terbangun. PPL tahun 2021 diprediksi akan menambah luas RTH menjadi 10,1% dengan asumsi menambah luas dari lahan tidak produktif yang direncanakan sebagai RTH dalam RTRW Kota Bandung tahun 2011-2031. Kekurangan RTH berdasarkan luas wilayah sebesar 2.338,1 ha lebih kecil daripada kekurangan RTH berdasarkan jumlah penduduk sebesar 4.171,0 ha. Berdasarkan indeks kenyamanan thermal, Kota Bandung tergolong dalam kategori nyaman. Pengembangan RTH publik diarahkan pada semak belukar dan lahan terbuka dengan nilai tanah yang rendah. RTH privat perlu dikendalikan karena luasnya terbatas. 

Fulltext View|Download
Keywords: Arahan Pengembangan, CA-Markov, Prediksi Penggunaan Lahan, Ruang Terbuka Hijau
Funding: Bogor Agricultural University

Article Metrics:

  1. Ahmad F, Arifin HS, Dahlan EN, Effendy S, Kurniawan R. (2012). Analisis Hubungan Luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Perubahan Suhu di Kota Palu. Jurnal Hutan Tropis 13 (2) : 173-180
  2. Alpy M. (2013). Perubahan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bogor dengan Menggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor
  3. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2010). Klasifikasi Penutup Lahan. Jakarta (ID) : Badan Standardisasi Nasional
  4. Departemen Pekerjaan Umum. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Jakarta (ID) : Departemen Pekerjaan Umum
  5. [DPKP3] Dinas Perumahan, dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung. (2016). Data Taman Kota Bandung Tahun 2016. Tidak Diterbitkan
  6. House-Peters LA, Chang H. (2011). Modeling The Impact of Land Use and Climate Change on Neighborhood Scale Evaporation and Nighttime Cooling : A Surface Energy balance Approach. Landscape and Urban Planning 103 : 139-155
  7. Lilesand MT, Kiefer RW. (1993). Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra [terjemahan]. Yogyakarta (ID) : Universitas Gadjah Mada
  8. McWilliam W, Brown R, Eagles P, Seasons M. (2015). Evaluation of Planning Policy for Protecting Green Infrastructure From Loss and Degradation due to Residential Encroachment. Land Use Policy 47 : 459–467
  9. Munibah K. (2008). Model Spasial Perubahan Penggunaan/Penutupan Lahan dengan Pendekatan Cellular Automata : Studi Kasus DAS Cidanau, Provinsi Banten. Majalah Ilmiah Globe 10 (2) : 108-121
  10. Putri P, Zain AFM. (2010). Analisis Spasial dan Temporal Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung. Jurnal Lanskap Indonesia 2 (2) : 115-121
  11. Ramdhoni S, Rushayati SB, Prasetyo LB. (2016). Open Green Space Development Priority Based on Distribution of Air Temperature Change in Capital City of Indonesia, Jakarta. Environmental Sciences 33 : 204-213
  12. Rushayati SB, Alikodra HS, Dahlan EN. (2011). Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Distribusi Suhu Permukaan di Kabupaten Bandung. Forum Geografi 25 (1) : 17-26
  13. Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta (ID) : Sekretariat Negara Republik Indonesia
  14. Wijaya MS, Susilo B. (2013). Integrasi Model Spasial Cellular Automata dan Regresi Logistik Biner utuk Pemodelan Dinamika Perkembangan Lahan Terbangun (Studi Kasus Kota Salatiga). Jurnal Bumi Indonesia 2 (1) : 125-133
  15. Zain AFM, Permatasari PA, Ainy CN, Destriana N, Mulyati DF, Edi S. (2015). The Detection of Urban Open Space at JAKARTA, Bogor, Depok, and Tangerang – Indonesia by using remote sensing technique for urban ecology analysis. Environmental Sciences 24 : 87 – 94

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.