1Departemen Akuakultur, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Direktorat Pakan dan Obat Ikan, Ditjen Perikanan Budidaya, KKP, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT18308, author = {Putri Salsabila and Subandiyono Subandiyono and Diana Chilmawati and Yuli Andriani}, title = {Pengaruh astaxanthin dalam pakan buatan terhadap performa warna dan pertumbuhan ikan cupang (Betta splendens R.)}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {8}, number = {1}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Ikan cupang ( Betta splendens R.) merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki corak dan pola warna yang unik dibandingkan ikan lain. Warna dalam ikan disebabkan oleh adanya faktor sel kromatofora yang terdapat pada bagian kulit dermis. Salah satu langkah untuk mendapatkan performa warna yang merata dengan memberikan penambahan sumber pigmen kedalam pakan yaitu dengan penambahan astaxanthin. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menentukan kadar pengaruh astaxanthin terhadap warna ikan cupang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang pada bulan Agustus–September 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah menggunakan dosis Astaxanthin yaitu A (0%), B (2,5%), C (5%), dan D (7,5%). Pengukuran performa warna menggunakan software Adobe Photoshop CC dan dengan metode TCF ( Toca Colour Finder ) yang selanjutnya diberi angka skor. Ikan uji yang digunakan adalah ikan cupang jenis halfmoon yang memiliki warna tubuh orange kemerahan dengan warna yang seragam dengan memiliki ukuran bobot berkisar antara 1,23-2,20g/ekor. Ikan cupang dipelihara di akuarium dengan ukuran (20x15x15) cm 3 dengan padat tebar 1 ekor per akuarium. Pemeliharaan ikan cupang dilakukan selama 40 hari dengan metode pemberian pakan at satiation . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan astaxanthin dalam pakan komersial memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap performa warna, Total Konsumsi Pakan (TKP), Rasio Konversi Pakan (FCR), Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Protein Efisiensi Rasio (PER), dan Laju Pertumbuhan Relatif (RGR), namun tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap nilai kelulushidupan ikan cupang. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan dosis terbaik penambahan astaxanthin yaitu pada dosis 7,5% yang menghasilkan nilai TCF sebesar 4,67, nilai hue sebesar 16,33°; dan pertumbuhan terbaik yaitu pada dosis 2,5% dengan nilai TKP (0,69 g), FCR (1,20), EPP (83,59%), PER (2,38%), dan nilai RGR (0,91%/hari). Kata kunci: ikan cupang, astaxanthin, pakan buatan, performa warna, pertumbuhan }, issn = {2621-0525}, pages = {10--16} doi = {10.14710/sat.v8i1.18308}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/18308} }
Refworks Citation Data :
Ikan cupang (Betta splendens R.) merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki corak dan pola warna yang unik dibandingkan ikan lain. Warna dalam ikan disebabkan oleh adanya faktor sel kromatofora yang terdapat pada bagian kulit dermis. Salah satu langkah untuk mendapatkan performa warna yang merata dengan memberikan penambahan sumber pigmen kedalam pakan yaitu dengan penambahan astaxanthin.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menentukan kadar pengaruh astaxanthin terhadap warna ikan cupang. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang pada bulan Agustus–September 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah menggunakan dosis Astaxanthin yaitu A (0%), B (2,5%), C (5%), dan D (7,5%). Pengukuran performa warna menggunakan software Adobe Photoshop CC dan dengan metode TCF (Toca Colour Finder) yang selanjutnya diberi angka skor. Ikan uji yang digunakan adalah ikan cupang jenis halfmoon yang memiliki warna tubuh orange kemerahan dengan warna yang seragam dengan memiliki ukuran bobot berkisar antara 1,23-2,20g/ekor. Ikan cupang dipelihara di akuarium dengan ukuran (20x15x15) cm3 dengan padat tebar 1 ekor per akuarium. Pemeliharaan ikan cupang dilakukan selama 40 hari dengan metode pemberian pakan at satiation.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan astaxanthin dalam pakan komersial memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap performa warna, Total Konsumsi Pakan (TKP), Rasio Konversi Pakan (FCR), Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Protein Efisiensi Rasio (PER), dan Laju Pertumbuhan Relatif (RGR), namun tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap nilai kelulushidupan ikan cupang. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan dosis terbaik penambahan astaxanthin yaitu pada dosis 7,5% yang menghasilkan nilai TCF sebesar 4,67, nilai hue sebesar 16,33°; dan pertumbuhan terbaik yaitu pada dosis 2,5% dengan nilai TKP (0,69 g), FCR (1,20), EPP (83,59%), PER (2,38%), dan nilai RGR (0,91%/hari).
Kata kunci: ikan cupang, astaxanthin, pakan buatan, performa warna, pertumbuhan
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats