skip to main content

Peningkatan produktivitas budidaya udang vaname sistem intensif melalui pendekatan kaizen

1Pukyong National University, 45, Yongso-ro, Namgu, Busan, 48513, Korea Selatan, South Korea

2Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Indonesia

3Politeknik Ahli Usaha Perikanan - Jakarta, Indonesia

4 Universitas Muslim Indonesia - Makassar, Indonesia

View all affiliations
Open Access Copyright 2023 Angkasa Putra

Citation Format:
Abstract
Masalah yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah nilai Survival Rate (SR) dan Food Convertion Ratio (FCR) yang tidak sesuai dengan target produksi. Nilai rata-rata SR yang didapatkan adalah 60,59% dan FCR 1,53 sedangkan target produksi: SR 80-90% dan FCR 1,4. Diduga adanya kematian pada awal pemeliharaan yang tidak diketahui jumlahnya sehingga berpengaruh terhadap pakan yang digunakan. Berangkat dari masalah tersebut, dilakukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname sistem intensif melalui pendekatan kaizen. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 16 Agustus 2018 sampai dengan 14 Oktober 2018 di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Salah satu upaya untuk mencapai target produksi yaitu dengan melakukan kegiatan pendederan sebagai upaya untuk menekan angka kematian saat dipelihara di tambak sehingga resiko kegagalan dapat diperkecil, karena pada fase awal pemeliharaan adalah fase kritis. Selain itu, bertujuan untuk seleksi benur sehingga yang didapatkan adalah benur berkualitas baik dan dapat mengefisienkan penggunaan pakan karena mudah dalam hal pengontrolan sehingga dapat menekan biaya operasional dalam kegiatan usaha. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, profit margin dengan target produksi SR 80%, FCR 1,4 selama 120 hari (30 hari di NP dan 90 hari pada tambak pembesaran) dengan estimasi harga udang Rp 85.000,-/kg (biomassa 6.440 kg dalam 1 petak) didapatkan total pendapatan Rp 547.400.000,-. Biaya produksi yang digunakan dengan penerapan intervensi adalah sebesar Rp 393.264.669,- sedangkan tanpa intervensi sebesar Rp 419.419.900,-. Estimasi selisih keuntungan antara penerapan intervensi dan tanpa intervensi adalah sebesar Rp 27.925.000,- / satu petak dan dapat menghemat biaya operasional sebesar Rp 26.155.231,-.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.