skip to main content

FORUM GROUP DISCUSSION PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA DI DESA BANGGI, KECAMATAN KALIORI, KAB. REMBANG

*Djoko Suwandono  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas, Indonesia
Mussadun Mussadun  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas, Indonesia
Soegiono Sutomo  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas, Indonesia
Nurini Nurini  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas, Indonesia
G. L. Wungo  -  Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Desa Banggi, Kecamatan Kaliori. Berdasarkan RPJPD Kabupaten Rembang Tahun 2005-2025, Kecamatan Kaliori termasuk dalam SWP I dengan peruntukkan pada sektor perdagangan, jasa, industri, perikanan, dan pariwisata. Kabupaten Rembang memiliki karakter kebudayaan yang masih kental dan dilestarikan oleh masyarakatnya. Salah satu desa dengan keunik an budayanya yaitu Desa Banggi. Para pemuda dan masyarakat desa mengembangkan suatu objek wisata dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yaitu Pasar Mbrumbung. Objek wisata yang unik dengan nuansa tempo dulu mampu menarik wisatawan berkunjung guna mendukung peningkatan ekonomi lokal Desa Banggi. Permasalahan akses menuju ke lokasi terbilang sulit dengan hanya dilalui oleh jalan lingkungan dan tidak adanya angkutan umum yang melintas. Selain itu, kekeringan menjadi hal yang menimpa kawasan perancangan saat musim kemarau tiba sehingga terjadi krisis air bersih. Untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi masalah di kawasan perancangan serta didukung oleh kebijakan RPJPD Kabupaten Rembang, maka kawasan dirancang sebagai desa wisata dengan kebudayaan yang dimiliki dan tetap menjaga kelestarian lingkungan alam. Bentuk pengabdiannya adalah memberikan sosialisasi dan kemungkinan pembentukan “Masyarakat Desa Wisata” yang sesuai dengan potensi dan masalahnya, bukan sekedar penamaan untuk ditetapkan sebagai Desa Wisata seperti saat ini. Kesim pulan hasil FGD adalah menatasi permasalahan air bersih, jalan akses, fasos Pasar Banggi serta dikaitkan dengan Wisata Mangrove di dekatnya melalui usulan program dari lembaga komunal yang dibentuk serta selanjutnya perlu penataan wilayah sesuai dengan konsep Desa Wisata.
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. C.Cavaco. (1995). Rural tourism: The creation of new tourist space. Chichester: John Wiley andSons. Cicin-Sain, B. and R.W. Knecht. (1998). Integrated Coastal Management: Concepts and Practices.Washington, D.C.: Island Press
  2. Cordah Ltd (2001). Indicators to Monitor the Progress of Integrated Coastal Zone Management: A Review of Worldwide Practice. Edinburgh: Scottish Executive
  3. D.Pearce, A. Markandya, & E. B. Barbier. (1989). Blueprint for a Green Economy. London:Earthscan.Damanik, J., dan Weber, H.F. (2006). Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi.Fahawid, A. (2016). Manajemen Perkotaan (Studi Kasus Penataan Drainase di Kota Pekanbaru). JOM FISIP, 3(2), 1-13
  4. Febrianingrum, Sri Rahayu dkk. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pariwisata Pantai di Kabupaten Purworejo. Solo : UNS
  5. Fennel, D.A. (1999). Ecotourism, An Introduction. New York: Routledge
  6. Kadi, A. J., Jaafar, M., & Hassan, F. (2014). Review of Literature of the Rural Heritage Tourism Destination. SHS Web of Conferences, 12(July 2015), 01008. https://doi.org/10.1051/shsconf/20141201008
  7. Mclean, B., & Galofre, J. (2003). Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO on the Use of Indicators for Integrated Coastal Management Prepared by. Management
  8. Muntasib, EKSH. (2007). Prinsip Dasar Rekreasi Alam dan Ekowisata. Bogor: IPB. NTHP. (2014). Heritage Tourism. National Trust for Historic Preservation
  9. Page, S.J., dan Ross, D.K. (2002). Ecotourism Pearson Education Limited. China
  10. P.M Burns, & A. Holden. (1995). Tourism: A New Perspective. London: Prentice Hall. R.Sharpley. (2001).Sustainable rural tourism development: Ideal or idyll?. Wallingford: CABI.Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. New York: Van Norstrand Reinhold Company. UNEP. (1996). Guidelines for Integrated Planning and Management of Coastal and Marine Areas in the Wider Caribbean Region. Kingston: UNEP Caribbean Environment Programme
  11. Vajiram, & Ravi. (2019). Rural Tourism- Showcasing India’s Rural Heritage. Kurukshetra Summary, pp. 6-8

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.