Heterosis, heterobeltiosis, dan aksi gen generasi F1 hasil persilangan kedelai (Glycine max (l.) Merrill) varietas Devon dan Dering

Dwi Sulastri, Florentina Kusmiyati, Karno Karno


DOI: https://doi.org/10.14710/joac.4.1.1-6

Abstract


ABSTRACT

 

The objective of this research was to examine the value of heterosis, heterobeltiosis, and the degree of dominance of F1 generation as a result of crossing soybeans between Devon and Dering varieties. This research was conducted on January 2018 - April 2018 at the Plastic House of Randublatung District, Blora Regency and the Laboratory of Plant Breeding Physiology, Faculty of Animal Husbandry and Agriculture, Diponegoro University, Semarang. This study uses a experimental design single plant  without replication with the randomization method Augmented design. As many as 16 seeds were planted from the Devon x Dering variety, 20 seeds from the Dering x Devon variety, 12 seeds from the Dering variety and 12 seeds from Devon varieties. The results showed that the heterosis and heterobeltiosis values were positive for Devon x Dering crossing occurred in all characters, while Devon x Dering crossing only occurred in the character of the number of seeds and the age of harvest. Positive dominant gene over action occurs in all the characters from Devon x Dering and the character of harvest age at the Dering x Devon crossing.

Keywords: dominant, heterosis, heterobeltiosis, soybeans

 

ABSTRAK

 

Penelitian bertujuan untuk mengkaji nilai heterosis, heterobeltiosis, dan derajat dominansi generasi F1 hasil persilangan kedelai antara varietas Devon dengan Dering. Penelitian ini dilakukan pada tanggal Januari 2018 – April 2018 di Rumah Plastik Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora dan Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.Penelitianinimenggunakan rancangan percobaan single plant tanpa ulangan dengan metode pengacakan Augmented design. Kedelai yang ditanam sebanyak 16 benih hasil persilangan varietas Devon x Dering, 20 benih hasil persilangan varietas Dering x Devon, 12 benih varietas Dering dan 12 benih varietas Devon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heterosis dan heterobeltiosis positif persilangan Devon x Dering terjadi pada semua karakter, sedangkan persilangan Dering x Devon hanya terjadi pada karakter jumlah biji dan umur panen. Aksi gen over dominan positif terjadi pada semua karakter hasil persilangan Devon x Dering dan karakter umur panen pada hasil persilangan Dering x Devon.

Kata kunci: dominan, heterosis, heterobeltiosis, kedelai

 


Full Text:

PDF

References


Arif, A. B., Sujiprihati, dan M. Syukur. 2012. Pendugaan heterosis dan heterobeltiosis pada enam genotipe cabai menggunakan analisis silang dialel. J. Hort, 22 (2) : 103 – 110.

Arifiana, N. B., dan N. Sjamsijah. 2017. Respon seleksi tanaman F3 pada beberapa genotipe tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill). J. Agriprima. 1 (1) : 50 - 58.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Produksi Padi, Jagung dan Kedelai di Indonesia. http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 25 Februari 2017.

Balitkabi. 2015. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 28 Juli 2018.

Barmawi M. 2007. Pola segregasi dan heritabilitas sifat ketahanan kedelai terhadap Cowpea mild mottle virus populasi Willis x Mlg 2521. J. HPT Tropika, 7 (1) : 48 – 52.

Daryanto, A., S. Sujiprihati, dan M. Syukur. 2010. Heterosis dan daya gabung karakter agronomi cabai (Capsicum annuum L.) hasil perilangan half diallel. J. Agron. Indonesia, 38 (2) : 113 - 121.

Iriany, R. N., S. Sujiprihati, M. Syukur, J. Koswara, dan M. Yunus. 2011. Evaluasi daya gabung dan heterosis lima galur jagung manis (Zea mays var. Saccharata) hasil persilangan dialel. J. Agron. Indonesia, 39 (2) : 103 – 111.

Kisman, Trikoesoemaningtyas, Sobir, N. Khumaida, dan D. Sopandie. 2008. Pola pewarisan adaptasi kedelai (Glycine max (L.) Merrill) terhadap cekaman naungan berdasarkan karakter morfo-fisiologi daun. Bul. Agron, 36 (1) : 1 – 7.

Krisnawati, A., dan M. M. Adie. 2011. Heterosis, heterobeltiosis dan tindak gen karakter agronomik (Glycine max (L.) Merrill). Berita Biologi, 10 (6) : 827 - 836.

Rubiyo, Trikoesoemaningtyas, dan Sudarsono. 2011. Pendugaan daya gabung dan heterosis ketahanan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) terhadap penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora). J. Penelitian Tanaman Industri. 17 (3) : 124–131.

Sayurandi, dan A. Daslin. 2011. Heterosis dan heritabilitas pada progeni F1 hasil persilangan kekerabatan jauh tanaman karet. J. Penelitian Karet, 29 (1) : 1 – 15.

Sitohang, R. D. S., M. Nawawi, dan S. M. Sitompul. 2015. Keragaman hasil pada uji 3 galur tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) generasi F3 hasil persilangan Tanggamus x Anjasmoro, Tanggamus x Argopuro, Tanggamus x UB. J. Protan, 3 (5) : 377 - 382.

Sriwidarti. 2011. Pola pewarisan karakter kualitatif dan kuantitatif kacang panjang (Vigna sinensis var. sesquipedalis L.) keturunan testa coklat x hitam. Program Pasca Sarjana Pertanian. Tesis Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Suhartina, dan H. Kuswantoro. 2011. Pemuliaan tanaman kedelai toleran terhadap kekeringan. Bul. Palawija, 21 : 26 - 38.

Taufiq, A., M. Yusuf, M. M. Adie, N. Saleh, R. Iswanto, A. Kasno, dan Subandi. 2014. Teknologi Produksi Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, dan Ubi Jalar. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Malang.

Taufiq, A., dan T. Sundari. 2012. Respons tanaman kedelai terhadap lingkungan tumbuh. Bul. Palawija, 23 : 13 - 26.

Ujianto, L., Idris, dan U. M. Yakop. 2012. Kajian heritabilitas dan heterosis pada persilangan antara kacang tunggak dengan kacang panjang. Buletin Plasma Nutfah, 18 (1) : 9 – 17.

Utomo, F. H., B. A. Kristanto, dan F. Kusmiyati. 2017. Heterosis dan Derajat Dominansi Hasil Persilangan Empat Varietas Kedelai (Glycine max L.) dalam Rangka Penyediaan Populasi Awal untuk Seleksi. Skripsi. Fakultas Peternakan dan Pertanian. Universitas Diponegoro.

Wahyu, G. A. S., W. Mangoendidjojo, P. Yudono, dan A. Kasno. 2015. Analisis nilai tengah generasi untuk umur panen keturunan persilangan tiga varietas kedelai. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 34 (1) : 37 – 41.




View JOAC Stats

 

ISSN 2597-4386 (media online)

JOAC is published by Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Indonesia

 

Creative Commons License
JOAC is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.