Pengaruh solarisasi tanah dan pemberian dosis Trichoderma harzianum dalam pengendalian penyakit layu fusarium pada cabai (Capsicum annum L.)
DOI: https://doi.org/10.14710/joac.4.1.40-49
Abstract
ABSTRACT
This research was conducted to determine the effectiveness of the application of soil solarization and the dosage of Trichoderma harzianum in controlling fusarium wilt. This research was arranged using factorial CRD 2 x 4 treatments and 4 replications. The first factor is soil solarization treatment consisting of S0 = without solarization and S1 = solarization for 4 weeks, the second factor is dose of Trichoderma harzianum which consists of A0 = 0 g / l, A1 = 25 g / l, A2 = 50 g / l and A3 = 75 g / l. Data were analysed using descriptive statistic and analysis of variance (ANOVA) and if there was significant it was followed by DMRT (α = 5%). The results showed that solarization can increase soil temperature by 20.98% or 8.5oC, and there was an interaction between solarization and the dose of Trichoderma harzianum to reduce the percentage of disease incidence and disease intensity of fusarium wilt. Addition of doses Trichoderma harzianum 50 g / l can increase chili production by 63.56%. Soil solarization and dose of T. harzianum 50 g / l are effective in controlling fusarium wilt and able to increase chili production.
Keywords : Fusarium oxysporum, soil solarization, Trichoderma harzianum, chili.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penerapan solarisasi tanah dan dosis Trichoderma harzianum dalam mengendalikan penyakit layu fusarium. Penelitian ini disusun menggunakan RAL faktorial 2 x 4 perlakuan dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan solarisasi tanah yang terdiri dari S0 = Tanpa solarisasi dan S1 = Solarisasi selama 4 minggu, faktor kedua adalah dosis Trichoderma harzianum yang terdiri dari A0 = 0 g/l, A2 = 25 g/l, A3 = 50 g/l dan A4 = 75 g/l. Analisis data penelitian dilakukan secara deskriptif dan analisis ragam (ANOVA), apabila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DMRT taraf α =5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solarisasi dapat meningkatkan suhu tanah sebesar 20,98% atau 8,5oC, dan terdapat interaksi antara solarisasi dengan dosis T. harzianum terhadap penurunan persentase kejadian penyakit dan intensitas serangan penyakit layu fusarium. Penambahan dosis Trichoderma harzianum 50 g/l sudah dapat meningkatkan produksi cabai sebesar 63,56%. Solarisasi tanah dan dosis T. harzianum 50 g/l efektif dalam mengendalikan penyakit layu fusarium dan meningkatkan produksi cabai.
Kata kunci : Fusarium oxysporum, solarisasi tanah, Trichoderma harzianum, cabai.
Full Text:
PDFReferences
Alfizar, Marlina & N. Hasanah. 2011. Upaya pengendalian penyakit layu Fusarium oxysporum dengan pemanfaatan agen hayati cendawan fma dan Trichoderma hazarium. J. Floratek, 6 : 8 – 17.
Balitkabi. 2017. Solarisasi Tanah, Salah Satu Alternatif Pengendalian Penyakit Tular Tanah Ramah Lingkungan. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id, diakses pada tanggal 9/8/18.
Berlian, I., B. Setyawan, & H. Hadi. 2013. Mekanisme antagonisme Trichoderma spp. terhadap beberapa patogen tular tanah. J. Warta Perkaretan, 32 (2) : 74 – 82.
Chamzurni, T., R. Sriwati, & R. D. Selian. 2011. Efektivitas dosis dan waktu aplikasi Trichoderma virens tehadap serangan Sclerotium rolfsii pada kedelai. J. Floratek, 6 : 62 -73.
Chatri, M. 2016. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Kencana, Jakarta.
Cimen, I., V. Pirinc, A. Sagir, C. Akpinar, & S. Guzel. 2009. Effect of solarization and vesicular arbuscular mycorrhizal fungus (VAM) on phytopthora blight (Phytopthora capsici leonian) and yield in pepper. Afr. J. Biotechnol, 8 (19) : 4884 – 4894.
Hamdani, J. S. 2009. Pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tiga kultivar kentang (Solanum tuberosum L.) yang ditanam di dataran medium. J. Agron. Indonesia, 37 (1) : 14 – 20.
Hapshoh, S. 2016. Pewarisan karakter kualitatif dan kuantitatif pada persilangan cabai besar dan cabai rawit serta ketahanannya terhadap penyakit layu fusarium. Thesis. Institut Pertanian Bogor.
Hartal, Misnawaty, & I. Budi. 2010. Efektivitas Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. dalam pengendalian layu fusarium pada tanaman krisan. JIPI, 12 (1) : 7 -12.
Hidayah, N., & Djajadi. 2009. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi perkembangan patogen tular tanah pada tanaman tembakau. J. Perspektif, 8 (2) : 74 – 83.
Huda, M. 2010. Pengendalian layu fusarium pada tanaman pisang (Musa paradisiaca L.) secara kultur teknis dan hayati.Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Indriani, Y. H., 2011. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya, Jakarta.
Katan, J., & J. E. DeVay. 1991. Soil Solarization. CRC Press, Boca Raton Ann Arbor Boston. London.
Khaeruni, A., A. Wahab, M. Taufik, & G.A.K. Sutariati. 2013. Keefektifan waktu aplikasi formulasi rhizobakteri indigenus untuk mengendalikan layu fusarium dan meningkatkan hasil tanaman tomat di tanah ultisol. J. Hort, 23 (4) : 365 – 371.
Pedai, T., B. Hadisutrisno, & A. Priyatmojo. 2015. Utilization of arbuscular michorrizhal rungi to control fusarium wilt of tomatoes. J. Perlindungan Tanaman Indonesia, 19 (2) : 89 – 93.
Rostini, N. 2011. Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Saba, H., D. Vibhash, M. Manisha, K.S. Prashant, H. Farhan, dan A. Tauseef. 2012. Trichoderma a promising plant growth stimulator and biocontrol agent. J. Mycosphere, 10 : 524 – 531.
Saylendra, A. 2009. Pengendalian penyakit layu fusarium pisang (Fusarium oxysporum f. sp. cubense) dengan solarisasi tanah dan bakteri antagonis. J. Agroekotek, 1 (1) : 1 – 6.
Sepwanti, C., M. Rahmawati, & E. Kesumawati. 2016. Pengaruh varietas dan dosis kompos yang diperkaya Trichoderma harzianum terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). J. Kawista, 1 (1) : 68 – 74.
Shofiyani, A., & G. P. Budi. 2014. Efektifitas solarisasi tanah terhadap perlakuan perkembangan jamur fusarium pada lahan tanaman pisang yang terinfeksi. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP, Purwokerto. 2014. P. 192 – 197.
Suryanto, D., S. Patonah, & E. Munir. 2010. Control of fusarium wilt of chili with citinolytic bacteria. Hayati Journal of Biosciences. 17 (1) : 5 - 8.
Suwahyono, U. 2009. Cara Membuat dan Petunjuk Penggunaan Biopestisida. Penebar Swadaya, Jakarta.
Syukur, M., R. Yunianti, & R. Dermawan. 2012. Sukses Panen Cabai Tiap Hari. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wongpia, A., & K. Lomthaisong. 2010. Changes in the 2DE protein profiles of chili pepper (Capsicum annum) leaves in response to Fusarium oxysporum infection. J. ScienceAsia, 36 : 259 – 270.
Wu, Y., C. Zhao, J. Farmer, & J. Sun. 2015. Effect of bio-organic fertilizer on pepper growth and fusarium wilt biocontrol. Scientia Horticulturae, 193 : 114 – 120.
Yang, X., L. Chen, X. Yong, & Q. Shen. 2011. Formulations can effect rhizosphere colonization and biocontrol efficiency of Trichoderma harzianum SQR-T037 against Fusarium wilt of cucumbers. J. Biol Fertil Soil, 47 : 239 – 248.
View JOAC Stats
ISSN 2597-4386 (media online)
JOAC is published by Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Indonesia
JOAC is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.