Respon tanaman Kedelai terhadap pemupukan kombinasi bio-slurry dengan urea

Reza Mas Indrawan, Yafizham Yafizham, Sutarno Sutarno


DOI: https://doi.org/10.14710/joac.2.1.36-42

Abstract


The research aimed to study the effect of combination fertilizer by bio-slurryand urea on the growth and yield of soybean. The experiment was assigned in monofactor randomized complete block design with treatment P0 (Control, without fertilizer), P1 (Bio-slurry10 t/ha + Urea 25 kg/ha), P2 (Bio-slurry10 t/ha + Urea 50 kg/ha), P3 (Bio-slurry10 t/ha + Urea 75 kg/ha), P4 (Bio-slurry10 t/ha + Urea 100 kg/ha), P5 (Bio-slurry10 t/ha). Each treatment was replicated five times. Parameters measured were plant height, leaf number, plant dry matter, 100 seeds weight, and nitrogen total of soybean’s stover. Data were subjected to anova and followed by DMRT. The result showed that combination by bioslurry with urea has incrased growth and yield of soybean significantly (P<0,05). Bio-slurry + urea 50 kg/ha has increased high plant (28.10 cm) and leave number (8.48 leaves) higher compared to another treatments. Bio-slurry + urea 25 kg/ha non-significantly different with bio-slurry + urea 50 kg/ha on dry matter and 100 seeds weight, although higher than another treatments. Nitrogen total of stover of 62.88 g/plant has resulted by bio-slurry + urea 25 kg/ha which was higher than other treatments, but non-significantly different with bio-slurry + urea 50 kg/ha (50.63 g/plant).

Keyword : Bio-slurry, combination, growth, soybean, urea, yield

 


Full Text:

PDF

References


BPS. 2016. Produksi Kedelai Menurut Provinsi (ton) tahun 1993-2015. Berita Resmi Statistik.

Elizabeth, M., Sudiarso, dan B. Guritno. 2014. Komposisi penggunaan kompos limbah penyulingan nilam (LPN) dan pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine Max (L) Merr) var. wilis. J. Produksi Tanaman 1 (6) : 497-500.

Fahmi, A., Syamsudin, S. N. H. Utami, dan B. Radjagukguk. 2010. Pengaruh interaksi hara nitrogen dan fosfor terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea Mays L) pada tanah regosol dan latosol. Berita Biologi 10 (3) : 297-304.

Fauzan, M. H., Elfarisna, dan Y. Suryati. 2014. Efektivitas pengurangan dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada beberapa varietas. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah. Jakarta.

Fuady, Z., Mawardi, Melizawati. 2012. Teknik pengendalian gulma dan pengelolaan tanah terhadap petumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). J. Ilmiah Sains dan Teknologi 12 (3) : 81-87.

Ghulmahdi, M. dan Nuaraeni. 2009. Pengaruh genotipe dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda di lahan kering. Agrovigor 2 (2) : 54-58.

Kementerian Pertanian. 2015. Rencana Startegis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Lingga, P. dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.

Made, U. 2010. Respon berbagai populasi tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) terhadap pemberian pupuk urea. J. Agroland 17 (2) : 138-143.

Marques, D. D. R., Harjanto, dan T. Supriyadi. 2011. Uji dosis pupuk P dan K terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). J. Agrineca 11 (2) : 136-150.

Mukhoyaroh, H. 2015. Pengaruh jenis kedelai, waktu, dan suhu pemeraman terhadap kandungan protein tempe kedelai. Florea. 2 (2) : 47-51.

Mulyadi, A. 2012. Pengaruh pemberian legin, pupuk NPK (15 : 15 : 15) dan urea pada tanah gambut terhadap kandungan N, P total pucuk dan bintil akar kedelai (Glycine max (L.) Merr.). J. Kaunia 3 (1) : 21-29.

Munawar. A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Ramalia, H., F, Silvina, dan S. Yoseva. Pengaruh pemberian pupuk cair limbah biogas dan pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai edamame (Glycine max (L) Merill). Jom Faperta 2 (1).

Satwiko, T., R. R. Lahay, dan B. S. J. Damanik. 2013. Tanggap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai (Glycine max L.) terhadap perbandingan komposisi pupuk. Jurnal Online Agroekoteknologi 1 (4).

Siregar, P. 2015. Mekanisme adaptasi akar dan serapan fosfor spesifik tiga genotipe kedelai sebagai respon terhadap kekahatan fosfor pada tanah masam. J. Agritepa 11 (1) : 31-43.

Suriadikarta, D. Ardi., dan Simanungkalit, R.D.M. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya lAhan Pertanaian. Hal 2.

Suryati, D., N. Susanti, dan Hasanudin. 2009. Waktu aplikasu pupuk nitrogen terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kedelai varietas kipas putih dan galur 13 ED. J. Akta Agrosia. 12 (2) : 204-212.

Tim Biogas Rumah. 2013. Pengelolaan dan Pemanfaatan Bio-slurry. Yayasan Rumah Energi, Jakarta.

Zainal, M., A. Nugroho, dan N. E. Suminarti. 2014. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L) Merill) pada berbagai tingkat pemupukan N dan pupuk kandang ayam. J. Produksi Tanaman 2 (6) : 484-490.




View JOAC Stats

 

ISSN 2597-4386 (media online)

JOAC is published by Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Indonesia

 

Creative Commons License
JOAC is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.