skip to main content

Tingkat Kualitas Hidup Warga Binaan Pemasyarakatan dengan HIV di Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia

1Department of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Cipinang Narcotics Prison, Jakarta, Indonesia

Received: 5 Nov 2025; Revised: 28 Nov 2025; Accepted: 30 Nov 2025; Available online: 30 Nov 2025; Published: 30 Nov 2025.
Open Access Copyright 2025 Holistic Nursing and Health Science

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) menjadi menjadi masalah kesehatan utama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang berdampak pada kualitas hidup WBP dengan HIV. Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk mengukur kualitas hidup WBP namun belum ada penelitian yang spesifik mengenai WBP dengan HIV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup WBP dengan HIV secara umum dan dari berbagai domain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan survei. Total sampel dari penelitian ini adalah 78 WBP dengan HIV. Data diambil menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan diolah menggunakan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan gambaran kualitas hidup WBP dengan HIV sebagian besar pada kategori baik secara umum pada pada semua domain terutama pada domain sosial.   Pencapaian hasil ini sangat dipengaruhi oleh tingkat penerimaan diri dari WBP dengan HIV yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Perawat pemasyarakatan perlu menguatkan dukungan sosial dalam meningkatkan kualitas hidup WBP dengan HIV. Penelitian selanjutnya diharapkan lebih mengeksplorasi terkait kualitas hidup WBP dengan HIV wanita dan lansia.

Fulltext
Keywords: HIV, kualitas hidup; narapidana; warga binaan pemasyarakatan

Article Metrics:

  1. Adi, A. S. (2019). Gambaran kualitas hidup warga binaan pemasyarakatan pria di Indonesia. Diponegoro University
  2. Ambarsari, N., & Astuti, P. (2010). Penyelesaian perkelahian antar sesama narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto. Novum : Jurnal Hukum, 7(3), 135–141
  3. Draine, J., McTighe, L., & Bourg, P. (2011). Education, empowerment and community based structural reinforcement: An HIV prevention response to mass incarceration and removal. International Journal of Law and Psychiatry, 34(4): 295–302. https://doi.org/10.1016/j.ijlp.2011.07.009
  4. Damanik, B. S., & Anwar, U. (2022). Pembinaan kemandirian terhadap narapidana lanjut usia di Rumah Tahanan Kelas IIB Kabanjahe (independence development against elderly prisoners in the Kabanjahe class Iib Prison). 10(2), 236–243
  5. Fahmi, A. Y. (2019). Hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres pada warga binaan Pemasyarakatan perempuan di Lembaga Pemasyarakatan. Holistic Nursing and Health Science, 2(2), 42–47. https://doi.org/10.14710/hnhs.2.2.2019.42-47
  6. Felangi, R. P., & Yasa, I. G. W. M. (2021). Analisis beberapa variabel yang berpengaruh terhadap angka harapan hidup di kabupaten/kota Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 10(4), 1447–1477
  7. Firman, Yona, S., Waluyo, A. (2025). Resilience, social support, and quality of life among people living with HIV/AIDS. Jurnal Keperawatan Indonesia, 28(1), 35-44. https://doi.org/10.7454/jki.v28i1.1337
  8. Goldhammer, H., Dorfman, M., Kramer, K., Chavis, N. S., Psihopaidas, D., Moore, M. P., Stango, J., Myers, J., Cahill, S., Mayer, K. H., & Keuroghlian, A. S. (2025). interventions to improve HIV care continuum outcomes for people with HIV who have incarceration experience: A narrative review. Open Forum Infectious Disease, 12(6), 1-10. https://doi.org/10.1093/ofid/ofaf284
  9. Hatta, P. (2012). Kondisi psikososial di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Makasar
  10. Herdriani, P., & Runturambi, A. J. S. (2022). Kualitas hidup warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang mengikuti layanan rehabilitasi di Lapas Narkotika Jakarta berdasarkan WHOQOL-Brief. Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(6), 9–25
  11. Indramayu, S. (2019). Kualitas hidup ODHA di Kecamatan Bongas 2 Puskesmas Bongas. 7
  12. Jacob, D. E., & Sandjaya. (2018). Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat Karubaga district sub district Tolikara Propinsi Papua. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), 1(69), 1–16
  13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Rencana aksi nasional pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia tahun 2020-2024
  14. Kusuma, H. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien yang menjalani perawatan di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Media Medika Muda Universitas Diponegoro, 1(2), 115–124
  15. Lubis, L., Sarumpaet, S. M., & Ismayadi. (2016). Hubungan stigma, depresi dan kelelahan dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS di Klinik Veteran Medan. Idea Nursing Journal, 7(1), 1–13
  16. Maruschak, L. M., & BJS Statistician. (2022). HIV in Prisons, 2020 – statistical tables. https://bjs.ojp.gov/library/publications/hiv-prisons-2020-statistical-tables
  17. Maulana, I., & Subroto, M. (2021). Pembinaan kemandirian terhadap narapidana lanjut usia di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Ii B Tanjung Balai. 1NTARI, NI(13), 173–180
  18. Mukaromah, S., Agustina, L. S., & Safitri, K. H. (2022). Gambaran stigma sosial warga binaan permasyarakatan (WBP) terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di rumah tahanan. Jurnal Keperawatan Wiyata, 3(1), 1. https://doi.org/10.35728/jkw.v3i1.1010
  19. Mulyadi. (2018). Kesejahteraan, kualitas hidup dan kaitannya dengan lingkungan hidup. 2, 1–9
  20. Nurohmah, P. I. (2018). Kondisi fisik lingkungan dan keberadaan sarcoptes scabiei pada kuku warga binaan pemasyarakatan penderita skabies di blok A Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 259–266. https://e-journal.unair.ac.id/JKL/article/view/6851
  21. Pragantini, N. P. E. (2018). HIV menjadi bahaya yang mengintai masyarakat Warga Binaan Pemasyarakatan ( WBP ). Berita Kedokteran Masyarakat, 32(11), 1
  22. Pujiati, E., & Icca, N. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian depresi pada penderita HIV/AIDS (ODHA). Jurnal Profesi Keperawatan, 8(2), 163–178
  23. Putri, P. R., Nurrahima, A., & Andriany, M. (2020). Kesehatan mental warga binaan pemasyarakatan berdasarkan tingkat kualitas hidup: an overview. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 13(1), 16–20. https://doi.org/10.48144/jiks.v13i1.221
  24. Silfiya, Setyawan, H., & Dian, L. (2019). Gambaran beberapa faktor risiko obesitas pada warga binaan (studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Kota Semarang). 4, 18–24
  25. Sinuraya, R. R. Y., & Subroto, M. (2021). Kondisi psikologis narapidana selama menjalani hukuman seumur hidup. Jurnal Gema Keadilan, 8(3)
  26. Sudaryo, M. K. (2019). Determinan yang meningkatkan risiko terinfeksi HIV pada warga binaan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Indonesia: Studi Tinjauan Pustaka 2007-2017. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 3(1), 35–42
  27. Sugiyanto. (2013). Kesehatan mental: hubungan kesehatan mental dengan HIV/AIDS (Issue 0274)
  28. Timorria, I. F. (2018). 1.042 tahanan mengidap HIV, ini 139 lokasi Lapasnya. https://kabar24.bisnis.com/read/20181217/16/870333/1.042-tahanan-mengidap-hiv-ini-139-lokasi-lapasnya
  29. United Nations Office on Drugs and Crime. (2022). Prisons and HIV. Retrieved September 18, 2022, from https://www.unodc.org/unodc/ru/hiv-aids/new/prison_settings_HIV.html
  30. United Nations Office on Drugs and Crime. (2009). Prevention of drug use and HIV in Prisons. https://www.unodc.org/southasia/en/topics/frontpage/2009/prevention-of-drug-use-hiv-in-prisons.html
  31. Ventegodt, S., Merrick, J., & Andersen, N. J. (2003). Quality of life theory II. Quality of life as the realization of life potential: a biological theory of human being. TheScientificWorldJournal, 3, 1041–1049. https://doi.org/10.1100/tsw.2003.83
  32. Wahyu, S., Taufik, T., & Ilyas, A. (2012). Konsep diri dan masalah yang dialami orang terinfeksi HIV/AIDS. Konselor, 1(2), 1–12. https://doi.org/10.24036/0201212695-0-00
  33. Widiastuty, I. L. (2019). Pengaruh kualitas hidup perempuan terhadap dinamika angka harapan hidup. Jurnal Kependudukan Indonesia, 14(2), 105–118. file:///C:/Users/FARA/Downloads/377-1500-1-PB (3).pdf
  34. World Health Organization. (2012). WHOQOL: Measuring quality of life. Retrieved December 9, 2022, from https://www.who.int/tools/whoqol
  35. World Health Organization. (2002). WHOQOL-HIV instrument users manual. SubStance, 1–13
  36. World Health Organization. (2004). Indonesian_WHOQOL-BREF. In WHOQOL-BREF (pp. 1–3). https://doi.org/10.1002/9781118924396.wbiea1496
  37. World Health Organization. (2021). The global health observatory: HIV
  38. World Health Organization. (2022). People in prisons - global HIV, hepatitis and STIs Programmes. https://www.who.int/teams/global-hiv-hepatitis-and-stis-programmes/populations/people-in-prisons
  39. Wulandari, D. C. (2020). Peran Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Salemba dalam pelayanan kesehatan narapidana penderita HIV dan AIDS

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.