skip to main content

Mikropropagasi Tunas Alfalfa (Medicago sativa L.) pada Kombinasi Benzil amino purin (BAP) dan Thidiazuron (TDZ)

1Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2017 Buletin Anatomi dan Fisiologi

Citation Format:
Abstract

Teknologi kultur jaringan menjadi alternatif teknologi yang mampu menyediakan bibit secara massal, seragam dan relatif cepat. Multiplikasi tunas dari kultur pucuk merupakan tahap untuk mendukung pembentukan planlet dengan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ZPT  Benzil Aminopurin (BAP) dan  thidiazuron (TDZ)  terhadap pembentukan tunas alfalfa pada media kultur serta mengetahui konsentrasi kedua ZPT dalam membentuk tunas secara optimal. Kultur pucuk diperoleh dari kecambah aseptik berumur 10 hari, dan ditumbuhkan di dalam medium Murashige&Skoog (MS). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kombinasi dari 2 faktor berupa 2 macam sitokinin. Faktor pertama adalah BAP dengan konsentrasi 0; 0,3; 0,6: 0,9 mg/L dan faktor kedua adalah TDZ dengan konsentrasi  0; 0,9; 0,6; 0,3 mg/L. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA, dan  dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu inisiasi tercepat (2,33 hari) terdapat pada perlakuan kombinasi BAP 0,3 mg/L dan TDZ 0,9 mg/L, sedangkan jumlah tunas terbanyak (8,00) diperoleh pada perlakuan kombinasi BAP 0,9 mg/L dan TDZ 0,3  mg/L. Tunas terpanjang terdapat pada media tanpa ZPT (kontrol). Kesimpulannya kombinasi BAP dan TDZ di dalam media MS efektif mempercepat waktu inisiasi dan meningkatkan pertumbuhan tunas alfalfa.

 

Kata kunci : alfalfa (Medicago sativa); induksi pertunasan; BAP; TDZ

Fulltext View|Download

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.